tag:blogger.com,1999:blog-15800861455754726922024-02-19T09:18:23.319-08:00Jual Tabulampot di PontianakMaju bersama membangun dunia Pertanian IndonesiaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.comBlogger42125tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-28704125466537772022014-03-19T01:12:00.000-07:002014-03-19T01:12:01.892-07:00Hidroponik : Murah dan Gampang Hidroponik : Murah dan gampang Dalam berhidropnik tidaklah selalu harus memerlukan modal yang besar seperti yang pernah anda dengar, banyak sekali barang bekas yang bisa kita gunakan dalam berhidroponik, disini saya akan memberikan contoh dengan menggunakan bahan2 yang bisa dikatakan sangat murah dan mudah didapati di sekeliling kita.
Saya menggunakan styrofoam bekas buah anggur yang saya dapat dari kios buah pinggir jalan, kali ini saya menggunakan sistem wick atau sumbu dalam berhidroponik Bahan : Styrofoam bekas buah seharga Rp.3.000 bahkan bisa gratis, Plastik Hitam 70x 100 biasanya buat kantong sampah Rp 20.000 isi 10 lembar, Lem Putih (lem kayu) Rp 10.000, Gelas bekas Air mineral jg gratis, Kain flanel, tisu basah bisa jg digunakan. Peralatan : Gunting Hole saw kalo tidak ada gunakan kawat dibuat lingkaran kemudian dibakar coblos ke styrofoam, Bor jika menggunakan hole saw, Cutter, Kuas. berikut gambar contohnya : Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-76699397478968211142014-03-03T18:08:00.001-08:002014-03-03T18:08:56.899-08:00TANAH DAN IKLIM UNTUK TANAMAN JAHESebelum menanam atau membudidayakan Jahe sebaiknya anda mengetahui tanah dan iklim serta ketinggian permukaan daratan, Agar diperoleh rimpang yang gemuk berdaging, tanaman jahe sebaiknya ditanam di tanah yang banyak mengandung bahan organik atau humus dan drainase yang baik. Jenis tanah yang cocok yaitu tanah andosol dan latosol merah coklat serta keasaman tanah normal (ph : 6 – 7 ). Tanaman jahe umumnya ditanam pada daerah tropik dan sub tropik yang mendapat curah hujan yang agak merata sepanjang tahun dan curah hujan yang cocok berkisar antara 1.500 – 4.000 mm / tahun. Selain itu tanaman jahe paling cocok ditanam pada daerah yang beriklim sejuk dengan ketinggian tempat antara 500 – 1.000 m dari permukaan laut. Walaupun demikian jahe gajah masih dapat ditanam pada lahan yang curah hujannya kurang dari 2.500 mm, dataran rendah dan lahan gambut dengan penambahan unsur hara dan pengaturan drainase. Pada umumnya selama fase pertumbuhan, tanaman jahe memrlukan intensitas sinar yang cukup tinggi, oleh karena itu jahe lebih baik ditanam di daerah terbuka.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-27680762684184879732013-04-30T01:14:00.001-07:002013-04-30T01:14:32.549-07:00Jambu Kristal<div class="Section1"> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:"baskerville_old_faceregular","serif"; color:#222222">Jambu Biji Kristal adalah salah satu tanaman buah yang sudah memasyarakat, Jambu Biji Kristal bisa dibudidayakan di negara kita, Jambu Biji Kristal dipercaya merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak, ditemukan pada tahun 1991 di District Kao Shiung-Taiwan. pada tahun 1991 oleh Misi Teknik Taiwan yang bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Jambu Biji Kristal sebetulnya tidak benar-benarDiperkenalkan di Indonesia nirbiji, jumlah bijinya kurang dari 3% bagian buah, sepintas Jambu Biji Kristal hampir tidak berbiji. Di negara kita jambu biji banyak ragamnya, diantaranya : jambu biji </span><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter" /> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0" /> <v:f eqn="sum @0 1 0" /> <v:f eqn="sum 0 0 @1" /> <v:f eqn="prod @2 1 2" /> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth" /> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight" /> <v:f eqn="sum @0 0 1" /> <v:f eqn="prod @6 1 2" /> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth" /> <v:f eqn="sum @8 21600 0" /> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight" /> <v:f eqn="sum @10 21600 0" /> </v:formulas> <v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" /> <o:lock v:ext="edit" aspectratio="t" /> </v:shapetype><v:shape id="il_fi" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75" alt="http://foragri.blogsome.com/images/104%20Buah%20Tanpa%20Biji.JPG" href="http://foragri.blogsome.com/images/104%20Buah%20Tanpa%20Biji.JPG" style='position:absolute;margin-left:0;margin-top:6.8pt;width:197.25pt; height:147.75pt;z-index:-1;visibility:visible;mso-wrap-style:square; mso-wrap-distance-left:9pt;mso-wrap-distance-top:0;mso-wrap-distance-right:9pt; mso-wrap-distance-bottom:0;mso-position-horizontal:left; mso-position-horizontal-relative:text;mso-position-vertical:absolute; mso-position-vertical-relative:text' o:button="t"> <v:imagedata src="cid:image001.jpg@01CE45B5.5C318770" o:title="104%20Buah%20Tanpa%20Biji" /> <w:wrap type="square"/> </v:shape><![endif]--><![if !vml]><a href="http://foragri.blogsome.com/images/104%20Buah%20Tanpa%20Biji.JPG"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGFbI_xumfc3bERhO8yr6tAhkkyl1bMR5CcZ4gvNNAfaV3RjTtVhxppfXK-C_r08EGrXDXgkXP6h3nCBHBcurr4TQvLNA96vxY0-HzGYjqGvXhEt7TvU1FaIH261WCYKqJxug9jXvbuNPi/s1600/image002-772549.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGFbI_xumfc3bERhO8yr6tAhkkyl1bMR5CcZ4gvNNAfaV3RjTtVhxppfXK-C_r08EGrXDXgkXP6h3nCBHBcurr4TQvLNA96vxY0-HzGYjqGvXhEt7TvU1FaIH261WCYKqJxug9jXvbuNPi/s320/image002-772549.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5872550328555688626" /></a></a><![endif]><span style="font-family:"baskerville_old_faceregular","serif"; color:#222222">lokal, jambu biji bangkok, jambu biji getas merah, jambu biji pasar minggu, jambu biji Australia, jambu biji Sukun, dan ada satu jenis lagi hasil rekayasa genetika jenis jambu biji yang satu ibi unik dan aneh tapi nyata yaitu Jambu biji daun hijau putih. Budidaya Jambu Biji Kristal memang sangat menggiurkan, dan secara umum struktur Jambu Biji Kristal ini sebagai berikut:• Tanaman berbuah sepanjang tahun secara continue• Produksi buah JambuBiji Kristal dalam sekali berbuah menghasilkan 15-30 buah, dalam usia tanam 2 tahun per tanaman bisa menghasilkan 70-80Kg selama 6 bulan• Bobot rata-rata buah 500 gram bahkan ada yg mencapai 900 gram• Bentuk buah Jambu Biji Kristal simetris sempurna• Kulit Jambu Biji Kristal hijau mulus yang dilapisi lilin yang cukup tebal• Lapisan lilin membuat buah sulit ditembus hama• Warna daging buah putih dengan tekstur renyah saat hampir matang dan empuk saat di puncak kematangan• Kadar kemanisan mencapai 11-12 briks dan kadar air cukup tinggi (Menyegarkan)• Sosok tanaman dan daun relatife lebih besar ketimbang jambu biji lain• Tekstur daun lebih kaku sehingga Jambu Biji Kristal lebih tahan gangguan kekeringan dan hama penyakit• Adaptif dengan lingkungan.Budidaya jambu biji masih terbuka, terutama budidaya jambu biji yang mempunyai varietas baru termasuk Jambu Biji Kristal. Pasokan Jambu Biji Kristal masih sangat terbatas sedangkan permintaan sangat banyak, terutama permintaan gerai-gerai dengan harga yang masih tinggi Rp. 15.000,- s.d. Rp.30.000,-/kg, sedangkan jambu biji merah sekitar Rp 6.000,-/kg dan buah jambu biji bangkok Rp 3.000,-/kg. Dengan begitu prospek budidaya Jambu Biji Kristal mempunyai peluang yang sangat cerah kedepanya.Budidaya Jambu Biji Kristal lebih menguntungkan karena produktivitasnya tinggi. Perlu di ingat jambu biji sebenarnya sulit untuk bisa dikebunkan secara komersil, karena produktivitasnya rendah.Jambu tanpa biji sulit berbuah lebat itu disebabkan biji merupakan penyedia energi untuk pembesaran buah. Ketika jambu tanpa biji berbuah gampang rontok. Buah Jambu Biji Kristal sebetulnya tidak benar-benar non biji, ia tetap berbiji akan tetapi jumlahnya sedikit kurang dari 3% bagian buah.jadi saat berbuah bisa kuat tidak gampang ronyok dan berbuah lebat.(Saeful Hodijah , S.ST Penyuluh Pertanian )</span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> </div> Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-28563816998528388502013-04-26T21:11:00.001-07:002013-04-26T21:11:40.346-07:00Cara Benar dan Sehat Makan Buah<div class="Section1"> <table class="MsoNormalTable" border="0" cellpadding="0" width="610" style="width:457.5pt"> <tbody> <tr> <td style="padding:.75pt .75pt .75pt .75pt"></td> </tr> <tr> <td style="padding:.75pt .75pt .75pt .75pt"> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">KOMPAS.com - Supaya memeroleh manfaat yang maksimal bagi kesehatan, mengonsumsi buah-buahan ada cara dan triknya. Berikut adalah cara benar dan sehat memakan buah : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter" /> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0" /> <v:f eqn="sum @0 1 0" /> <v:f eqn="sum 0 0 @1" /> <v:f eqn="prod @2 1 2" /> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth" /> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight" /> <v:f eqn="sum @0 0 1" /> <v:f eqn="prod @6 1 2" /> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth" /> <v:f eqn="sum @8 21600 0" /> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight" /> <v:f eqn="sum @10 21600 0" /> </v:formulas> <v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" /> <o:lock v:ext="edit" aspectratio="t" /> </v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_0" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75" alt="IMG_5085.JPG" style='position:absolute;left:0;text-align:left; margin-left:228.7pt;margin-top:3.4pt;width:279.9pt;height:186.75pt; z-index:1;visibility:visible;mso-wrap-style:square;mso-wrap-distance-left:9pt; mso-wrap-distance-top:0;mso-wrap-distance-right:9pt; mso-wrap-distance-bottom:0;mso-position-horizontal:right; mso-position-horizontal-relative:text;mso-position-vertical:absolute; mso-position-vertical-relative:text'> <v:imagedata src="cid:image001.jpg@01CE4337.BE2BB200" o:title="IMG_5085" /> <w:wrap type="square"/> </v:shape><![endif]--><![if !vml]><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigHhsmCpZg1bsOE13SnUQQNhmfmoblOdbCbeueJtnZ9d5tDqShTs7afqrMZ13_oXCO50-4FPKSGDqSP8A1UNDzbmp5fPBNhNHnqMBXY5uwK2pjLJd1rLMXylqcfmkEkBEToY4j-nqWJpsJ/s1600/image002-700347.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigHhsmCpZg1bsOE13SnUQQNhmfmoblOdbCbeueJtnZ9d5tDqShTs7afqrMZ13_oXCO50-4FPKSGDqSP8A1UNDzbmp5fPBNhNHnqMBXY5uwK2pjLJd1rLMXylqcfmkEkBEToY4j-nqWJpsJ/s320/image002-700347.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5871374488459755554" /></a><![endif]><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Secara umum<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"> <li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l2 level1 lfo1"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Simpanlah buah-buahan utuh di atas meja, konter, atau di dalam lemari es.<o:p></o:p></span> </li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l2 level1 lfo1"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Dinginkan buah yang dipotong dengan cara menyimpannya dalam lemari es untuk konsumsi kemudian.<o:p></o:p></span> </li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l2 level1 lfo1"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Beli buah-buahan segar pada saat musimnya, di mereka biasanya lebih murah selain rasanya juga rasanya lebih nikmat.<o:p></o:p></span> </li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Untuk kandungan nutrisi terbaik<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"> <li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l1 level1 lfo2"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Buatlah aneka pilihan sebanyak-banyak untuk mengonsumsi buah. Bisa dimakan secara utuh, diblender atau dipotong. Makan buah utuh lebih baik ketimbang meminum sari buah, karena Anda dapat memenuhi kebutuhan serat.<o:p></o:p></span> </li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l1 level1 lfo2"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Sering-seringlah memilih buah-buahan yang lebih banyak mengandung potasium, seperti pisang, melon, prune, aprikot, buah persik kering, dsb.<o:p></o:p></span> </li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Konsumsi saat makan<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"> <li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l0 level1 lfo3"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Saat sarapan, tambahkan buah pisang atau buah persik. Anda dapat mencampurnya dengan sereal atau gandum. Atau Anda dapat menambahkan bluberi pada pancake. Jangan lupa minum 100 persen sari buah jeruk.<o:p></o:p></span> </li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l0 level1 lfo3"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Ketika makan malam, tambahkan buah nanas yang dihancurkan pada salad coleslaw, atau juga menambahkan jeruk mandarin atau buah anggur pada hidangan salad Anda.<o:p></o:p></span> </li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l0 level1 lfo3"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Cobalah untuk mengombinasikan menu makanan daging dengan buah, seperti ayam dengan kuah dari buah aprikot atau mangga.<o:p></o:p></span> </li></ul> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify"> <span style="font-size:12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Untuk cemilan<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"> <li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l3 level1 lfo4"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Buah dapat dipotong-potong untuk membuat cemilan yang sehat. Anda dapat memotongnya sendiri di rumah, atau membeli buah yang sudah dipotong dan dikemas seperti semangka, melon atau pepaya . Atau cobalah memakan buah anggur atau beri yang segar.<o:p></o:p></span> </li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l3 level1 lfo4"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Buah-buah yang dikeringkan seperti kurma, atau kismis juga dapat dijadikan makanan kecil yang sehat. Mereka mudah untuk dibawa dan disimpan dengan baik. Karena mereka kering, nilai ¼ cangkir setara dengan ½ cangkir buah-buahan lain.<o:p></o:p></span> </li></ul> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify"> <span style="font-size:12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Tip untuk konsumsi anak-anak<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"> <li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l4 level1 lfo5"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Biasakan memberi contoh makan buah yang baik. Ajaklah anak-anak makan buah segar setiap hari-hari baik saat makan atau sebagai cemilan.<o:p></o:p></span> </li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l4 level1 lfo5"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Tawarkan pada anak-anak suatu pilihan dari buah-buahan untuk makan siang mereka.<o:p></o:p></span> </li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l4 level1 lfo5"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Seiring pertambahan usia, ajarkan anak-anak untuk membantu membelikan buah-buahan, membersihkan, menguliti, atau memotong buah-buahan.<o:p></o:p></span> </li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l4 level1 lfo5"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Saat belanja, izinkan dan membiarkan anak-anak untuk memilih suatu jenis buah yang baru untuk mencoba kemudiannya di rumah.<o:p></o:p></span> </li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l4 level1 lfo5"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Hiaslah pinggan-pinggan dengan irisan buah supaya mengundang selera.<o:p></o:p></span> </li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l4 level1 lfo5"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Tambahkan beberapa buah beri pada mangkuk gandum saat mereka sarapan. Atau, buatlah hiasan berbentuk wajah tersenyum dengan irisan pisang dan buah persik untuk matanya, kismis untuk hidungnya, dan irisan jeruk untuk mulutnya.<o:p></o:p></span> </li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;mso-list:l4 level1 lfo5"> <span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Tawarkanlah kismis atau buah kering lain sebagai pengganti permen.<o:p></o:p></span> </li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><i><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif"">Sumber : http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/08/11214051/Cara.Benar.dan.Sehat.Makan.Buah</span></i><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Lucida Sans Unicode","sans-serif""><o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody> </table> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> </div> Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-46314692175591563162013-03-28T01:04:00.001-07:002013-03-28T01:04:44.749-07:00Rimbun Pingpong Berkat Pangkas <div class="Section1"> <p class="MsoNormal"><b><span lang="EN-GB" style="font-size:18.0pt;font-family: "Cambria","serif";color:black">Rimbun Pingpong Berkat Pangkas.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b><span lang="EN-GB" style="font-size:18.0pt;font-family: "Cambria","serif";color:black"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:11.25pt;margin-right:0in; margin-bottom:11.25pt;margin-left:0in;background:white"> <span lang="EN-GB" style="font-size:9.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";color:black">Pemangkasan lengkeng tidak mudah. Seminggu pascapangkas, cuma 1 tunas yang muncul. Pertumbuhannya pun tetap meninggi dengan arah seperti pucuk sebelumnya. Padahal, tujuan pemangkasan untuk memunculkan percabangan yang kompak. Menurut Eddy Soesanto, pola pemangkasan 139 seperti pada mangga sulit diterapkan pada lengkeng. Sebab, tanaman sangat “pelit” memunculkan tunas. Tunas-tunas cabang justru banyak muncul dari ketiak-ketiak daun. Karena itu Eddy menyarankan perubahan teknik pemangkasan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:11.25pt;margin-right:0in; margin-bottom:11.25pt;margin-left:0in;background:white"> <span lang="EN-GB" style="font-size:9.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";color:black"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:11.25pt;margin-right:0in; margin-bottom:11.25pt;margin-left:0in;background:white"> <span lang="EN-GB" style="font-size:9.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";color:black">Tanaman lengkeng bisa mulai pangkas sejak umur 5—6 bulan, saat tanaman di pot setinggi 50—60 cm. Bila ditanam di tanah, tinggi tanaman disarankan sekitar 1 m. Itu untuk menghindari percabangan menjuntai ke tanah saat berbuah lebat. Ada 2 cara memangkas: pemangkasan pucuk dan pemangkasan pucuk plus daun sekaligus. Pucuk menghasilkan percabangan di ujung-ujung tajuk saja. Dengan pangkas pucuk dan daun, percabangan di setiap ketiak daun yang dipangkas, sehingga tanaman lebih rimbun.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:11.25pt;margin-right:0in; margin-bottom:11.25pt;margin-left:0in;background:white"> <span lang="EN-GB" style="font-size:9.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";color:black">Pemangkasan sebaiknya pada musim hujan, saat tanaman memasuki fase vegetatif. Seminggu sebelum pangkas dipupuk 1 sendok makan NPK atau 1 kg pupuk kandang. Tujuannya agar tanaman cepat memunculkan tunas-tunas baru. Lakukan seleksi cabang sejak dini agar tajuk terbentuk sempurna. Cabang-cabang yang tumbuh ke arah dalam lingkaran tajuk dibuang. Pangkas pula percabangan yang terlalu rapat atau saling bersinggungan. Demikian juga daun-daun yang terlalu rimbun dibuang agar sirkulasi udara dalam lingkaran dapat terjaga. Dengan cara itu, tanaman tumbuh sehat dan berproduksi maksimal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal">Sumber : http://www.trubus-online.co.id<o:p></o:p></p> </div> Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-28637145121937745182013-03-27T20:02:00.001-07:002013-03-27T20:02:49.086-07:00HAMA TANAMAN DURIAN <div class="Section1"> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto"><b><span style="font-size:18.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">HAMA PENTING TANAMAN DURIAN (King Of Fruit)<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">Penanaman durian skala komersial yang dikelola secara intensif pengendalian hama tanaman merupakan faktor yang sangat penting. Serangan hama terhadap tanaman durian dapat menyebabkan kerugian karena dapat menurunkan produksi dan kualitas buah serta menghancurkan tanaman sendiri. Menanggulangi hama cara yang bisa dilakukan adalah mencegah masuknya hama ke areal kebun dengan cara karantina bibit, memusnahkan tanaman inang dan melakukan sanitasi kebun. Beberapa hama penting yang menyerang tanaman durian adalah : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">1. Penggerek Batang, Batocera nominator, Xyleutes leuconotus dan Zauzera coffeae dengan cara membuat lubang pada batang, dahan atau ranting tanaman durian. Serangan penggerek batang ini ditandai dengan adanya lubang yang disertai dengan kotoran dan cairan berwarna merah dari bekas kayu yang dimakan oleh penggerek tersebut. Akibat serangan ini tanaman menjadi layu, daun-daun menjdi kering dan rontok, akhirnya tanamanpun mengalami kematian. Pengemdalian terhadap penggerek batang antara lain dengan cara sebagai berikut : menjaga sanitasi kebun dengan cara menyingkirkan rumput-rumputan, gulma, tanaman inang dan daun-daun tanaman yang sudah rontok; menutup bekas lubang penggerek dengan kapas yang sudah diberi insektisida sistemik; memotong dan memusnahkan batang, dahan atau ranting yang sudah parah terkena serangan penggerek; menginjeksi tanaman menggunakan insektisida sistemik melalui akar atau dahan dengan dosis sesuai dengan yang tertera di kemasan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">2. Penggerek buah, Tirathaba ruptilinea, Hypoperigea leprosticta dan Dacus dorsalis menyebabkan buah menjadi busuk berulat dan akhirnya rontok. Buah durian yang terkena serangan umumnya tidak bisa dimakan dan kerugian disebabkan penggerek buah dapat menghilangkan hasil sampai 50%. Tirathaba ruptilinea merupakan ngengat dengan sayap bagian depan berwarna hijau dan sayap bagian belakang berwarna merah atau jingga. Larvanya yang berwarna kehitaman merusak buah dengan cara melubangi kulit durian sampai daging dan bijinya dan tinggal di dalam buah sampai menjadi kepompong. Hypoperigea leprosticta berupa ngengat berwarna coklat dengan tanda bercak putih pada sayapnya. Larvanya berwarna merah ungu dengan panjang 3,5 cm menyerang buah durian dengan melubangi buah durian mencari makan yang mengakibatkan buah busuk dan rontok. Dacus dorsalis berupa lalat berwarna coklat kekuningan dengan garis kuning membujur pada punggungnya. Hama ini menyerang buah durian dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam kulit buah. Telur berubah menjadi larva yang menggerogoti buah sehingga menyebabkan kebusukan dan kerontokan. Pengendalian penggerek-penggerek buah ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida sistemik sejak buah berumur 1 minggu dengan dosis dan interval mengikuti petunjuk di kemasan. Cara lain dengan menggunakan perangkap yang berbahan aktif methyl eugenol seperti M-Antraktan dengan dosis sesuai yang tertera di kemasan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">3. Kutu Loncat (Allocaridara malayensis), umumnya menyerang daun yang masih muda dengan cara mengisap cairannya. Gejala yang ditimbulkan secara langsung adalah daun menampakkan bintik-bintik berwarna kecoklatan, menjadi keriting, berlubang dan berukuran kerdil. Hama berukuiran kecil, berwarna coklat diselimuti benang-benang lilin berwarna putih sebagai hasil sekresinya dan merupakan serangga jenis Psyllideae. Pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang beredar di pasaran seperti Curacron, Decis, Dursban dan Matador dengan konsentrasi 0,2%. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">4. Kutu Putih (Pseudococcus sp),berbentuk bulat, berwarna kehijauan dan tubuhnya diselimuti lapisan lilin agak putih. Menyerang dengan cara mengisap daun dan membawa penyakit embun jelaga. Kotorannya yang manis mengundang semut sehingga penyebarannya mengikuti penyebaran semut. Akibat serangan kutu putih daun menjadi keriting dan merana, bunga atau buah mengalami kerontokan. Pengendalian kutu putih dengan memberantasnya sekaligusbdengan memberantas embun jelaga, dilakukan dengan menggunakan insektisida dan akarisida dengan dosis sesuai dengan yang tertera di kemasan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">5. Rayap, keberadaan dapat langsung terlihat dengan adanya alur atau terowongan dari tanah yang menempel di pohon. Selain menyerang batang, rayap juga menyerang akar tanaman durian dan serangannya dapat menyebabkan kematian. Cara menanggulangi serangan rayap dapat dilakukan dengan sanitasi kebun kebun terutama terhadap kayu-kayu bekas tebangan. Selain itu insektisida berbahan aktif karbofuran ditaburkan di lubang tanam sebelum penanaman dilakukan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">6. Ulat Daun, yang sering menyerang tanaman durian adalah dari jenis Papilio angamemmon (L.) yang berwarna hijau dengan punggung depan memiliki bulatan. Selain itu ada ulat daun Setora nitens atau ulat serit dan Lymatria dispar atau ulat bulu yangbberwarna coklat kehitaman yang memiliki segmen-segmen dan ditumbuhi bulu. Ketiga ulat tersebut menyerang daun tanaman dengan cara memakan daun sehingga berlubang atau rusak yang dapat mengganggu fotosintesis yang berlangsung di daun. Cara penanggulangannya dengan cara menyemprotkan insektisida kontak atau perut seperti Curacron, Matador dan Decis sesuai dengan dosis yang tertera dikemasan. (siti hafsah husas, PP Madya, sumber : Sukses Bertanam Durian, Bernard T. Wahyu Wiryanta, agromedia pustaka, 2008) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> </div> Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-67684306782722512082013-03-22T21:12:00.001-07:002013-03-22T21:12:22.774-07:00Lengkeng Unggulan<strong>1. Lengkeng Aroma Durian</strong>Daun : Lurus, kaku, dan hijau tua<br />Tajuk : Percabangan kokoh dan tidak menjuntai<br />Buah : Daging buah tebal, biji kecil, kering, kulit putih, berpelat<br />Masa berbuah : 1,5 tahun dari bibit hasil sambungan<br />Produktivitas : 2,5 kg/pohon dari pohon berumur 1,5 tahun<br /><strong>2. Lengkeng Diamond River </strong><br />Daun : Lanset, hijau cerah, panjang 10 cm dan lebar 3-4 cm<br />Tajuk : Kompak, cabang mudah terbelah<br />Buah : Daging buah tebal, biji kecil, berair, dan beraroma<br />Masa berbuah : 1,5 - 2 tahun dari bibit hasil sambungan<br />Produktivitas : 10-20 kg/pohon dari pohon berumur 2 tahun<br /><strong>3. Lengkeng Itoh </strong><br />Daun : Lurus, agak tebal, panjang 18-22 cm, lebar 5-6 cm<br />Tajuk : Rimbun, cabang menjuntai seperti terkulai lemas<br />Buah : Beraroma sepertiBuah seukuran uang logam Rp.500, daging kering, tebal, biji kecil<br />Masa berbuah : 3,5 tahun dari bibit hasil sambungan<br />Produktivitas : 12 kg/pohon dari pohon berumur 3,5 tahun<br /><strong>4. Lengkeng Jenderal</strong><br />Daun : Lebar, agak panjang dan tanpa lengkungan<br />Tajuk : Lebar<br />Buah : Daging buah putih, kering, beraroma seperti diamond river, biji kecil<br />Masa berbuah : 3,5 tahun dari bibit hasil sambungan<br />Produktivitas : 12 kg/pohon dari pohon berumur 3,5 tahun<br /><strong>5. Lengkeng Kristal</strong><br />Daun : Kurus, panjang 19-23 cm, lebar 5-6 cm, hijau muda, mirip dan itoh<br />Tajuk : Menjuntai kebawah seperti terkulai lemas<br />Buah : Daging buah tebal 4-5 mm, kering, kenyal, kadar gula 23 briks<br />Masa berbuah : 3 tahun dari bibit hasil sambungan<br />Produktivitas : 35-48 kg/pohon dari pohon berumur 3 tahun<br /><strong>6. Lengkeng Pingpong</strong><br />Daun : Oval, panjang 11 cm, lebar 4 cm, tepi daun melengkung,<br />Tajuk : Cenderung ngelancir<br />Buah : Seukuran bola pingpong, daging tipis, biji besar, kering, beraroma<br />Masa berbuah : 1 tahun dari bibit hasil sambungan<br />Produktivitas : 1 kg/pohon dari pohon berumur 7-8 bulan<br /><strong>7. Lengkeng Puang rai</strong><br />Daun : Daun muda lurus dan datar,daun tua bagian tepi melengkung<br />Tajuk : Pertumbuhan cenderung keatas, cabang lebih liat, cocok untuk tabulapot<br />Buah : Daging tebal 5 mm, dibeberapa tempat berair<br />Masa berbuah : 1 tahun dari bibit hasil sambungan<br />Produktivitas : 20 kg/pohon dari pohon berumur 5 tahun(pot)<br /><strong>8. Lengkeng Satu jari</strong><br />Daun : Agak pendek, panjang 16 cm, lebar 45 cm, hijau tua, ruas batang sangat pendek, letak tepat berhadapan, dan rapat<br />Tajuk : Tajuk pertumbuhan cenderung keatas, dan lebih kokoh, cocok untuk tabulapot<br />Buah : Kulit buah muda hijau muda, kulit buah matang gading, daging buah tebal, kering<br />Masa berbuah : 2 tahun dari bibit hasil sambungan<br />Produktivitas : 4 kg/pohon dari pohon berumur 3 tahun (pot)<br /><strong>9. Lengkeng Si chompu</strong><br />Daun : Mirip daun rambutan, panjang 19 cm, lebar 6.2 cm<br />Tajuk : Kompak, cabang mudah terbelah<br />Buah : Daging buah tebal, biji kecil, berair, dan beraroma<br />Masa berbuah : 3 tahun (dengan perlakuan khusus)<br />Produktivitas : 50 kg/pohon dari pohon berumur 3 tahun<br /><strong>10. Lengkeng Tanpa nama</strong><br />Daun : Lebih panjang 2-2,5 cm dari daun itoh dan lebih lebar<br />Tajuk : Lebar<br />Buah : Lebih kecil dari itoh, agak berair, tetapi lebih manis daripada itoh<br />Masa berbuah : 4 tahun dari bibit hasil sambungan<br />Produktivitas : 4 kg/pohon dari pohon berumur 4 tahun<br /><strong>11. Lengkeng Verny</strong><br />Daun : Mirip rambutan, panjang 24 cm, lebar 6 cm<br />Tajuk : Rimbun<br />Buah : Kulit tebal, besar seperti pingpong, daging kering dan tebal<br />Masa berbuah : 5 tahun dari bibit hasil sambungan yang diberi perangsang buah<br />Produktivitas : 7,8 kg/pohon dari pohon berumur 5 tahun (Trubus) Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-62829539920950741612012-12-04T22:05:00.001-08:002012-12-04T22:05:18.570-08:00CARA SEDERHANA MEMBUAT HORMON/ ZPT ORGANIK SENDIRI<span style="color: black;">Zat pengatur tumbuh (ZPT) mempunyai fungsi sangat banyak dalam dunia pertanian. Namun ketika kita mau mengaplikasikannya seringkali kita terkendala oleh harga yang mahal serta barang yang langka di kios-kios pertanian. Kalau tidak salah harga masing-masing ZPT tersebut dengan kandungan sekitar 95 % adalah sekitar 5 jutaan/ Kg. Mungkin karena bahan-bahan tersebut masih impor sehingga harganya sangat mahal. Apa solusinya? </span><br />
<ul>
<li><span style="color: black;">Kita bisa membeli pupuk organik yang sudah ada kandungan Hormon/ ZPT nya sebagai contoh adalah pupuk organik Solbi agro</span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="color: black;">Kita harus membuat sendiri Hormon/ZPT tersebut.</span></li>
</ul>
<br /><span style="color: black;">Sebenarnya ZPT sudah terkandung dalam tanaman itu sendiri yang kita sebut dengan hormon tanaman. Jadi ZPT adalah tiruan atau sintetik dari hormon tanaman. Cuma yang jadi masalah adalah kita tidak tahu pada tanaman apa dan bagian tanaman yang mana hormon/ ZPT itu ada serta bagaimana cara kita mengekstrak hormon/ ZPT tersebut.<br /><br />Saya pernah membaca beberapa literatur yang lupa siapa penulisnya yang mengatakan salah satu cara mengekstrak hormon/ zpt adalah difermentasi menggunakan mikroorganisme. Sehingga kita bisa memperoleh hormon/ ZPT dengan harga murah yang berasal dari tanaman sekitar kita. Caranya adalah:</span><br />
<ol>
<li><span style="color: black;">Kita hancurkan bagian tanaman tersebut boleh ditumbuk ataupun diblender.</span></li>
<li><span style="color: black;">Tambahkan tiap Kg bagian tanaman dengan 1 liter air</span></li>
<li><span style="color: black;">Tambahkan mikroorganisme pengurai boleh dengan EM4 ataupun MOL.</span></li>
<li><span style="color: black;">Biarkan selama kurang lebih 10-15 hari</span></li>
<li><span style="color: black;">Saring hasil ekstrak tersebut</span></li>
<li><span style="color: black;">Larutan siap digunakan dengan konsentrasi tertentu (harus dilakukan uji coba dulu)</span></li>
</ol>
<span style="color: black;">Beberapa bagian tanaman yang bisa digunakan untuk membuat Homon/ ZPT adalah:</span><br />
<ol>
<li><span style="color: black;">Untuk membuat Hormon/ ZPT auksin kita bisa gunakan tauge, bekicot atau keong mas</span></li>
<li><span style="color: black;">Untuk membuat Hormon/ ZPT giberelin kita bisa gunakan biji jagung dan rebung</span></li>
<li><span style="color: black;">Untuk membuat Hormon/ ZPT sitokinin kita bisa gunakan air kelapa dan bonggol pisang</span></li>
</ol>
<span style="color: black;">Sumber : Gerbang Pertanian</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-63964407507645186552012-12-04T21:15:00.001-08:002012-12-04T21:15:36.862-08:00Mengenal Pupuk NPKPupuk NPK<br />
<br />
Pupuk NPK adalah pupuk majemuk. Yang dimaksud pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung minimal 2 unsur hara makro seperti hara N, P atau K. Tetapi karena ini pupuk NPK maka unsur hara makronya ada 3 jenis.<br />
Setiap pupuk NPK yang ada di pasaran adalah sama secara unsur hara makronya, yang membedakannya adalah % kandungan haranya. Seperti NPK kujang dan NPK ponska, kedua pupuk NPK ini sama secara unsur hara makro, ada N,P dan K nya. Cuma % kandungannya berbeda.<br />
Untuk NPK kujang 30 6 8, sedangkan NPK ponska 15 15 15. Dengan mengetahui % kandungan haranya kita dapat membuat perhitungan kebutuhan pupuk suatu tanaman. Demikian juga dengan pupuk NPK lainya seperti<br />
NPK mutiara 16 16 16<br />
NPK kuda laut 15 7 8<br />
NPK pelangi 20 10 10<br />
NPK mahkota 15 15 6 Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-61817464987827902742012-11-30T19:11:00.001-08:002012-11-30T19:11:04.413-08:00Persiapan batang bawah lengkeng <div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
Sebenarnya lengkeng sangat tidak dianjurkan untuk diperbanyak dengan menggunakan biji karena pohon lengkeng akan lama berbuahnya kira 5-7 tahun, tujuan memperbanyak ini hanya untuk bertujuan sebagai pohon bawah dari perbanyakan sambung batang dengan batang yang sudah berbuah. adapun cara memperbanyaknya sebagai berikut :</div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJNCd6DndcRHzIcGLIH_2wHl3ULEZVu9aZqh1JXi9Nbkpu4iLM_CT6-ggubpH0ba3eY5iYkudmrFllWas9Ma2ykcIXHgbC3l4ZytqLGwvXLgDUQvV6fJFBOwtsbHkp3jIm_iK77EcnLTF6/s1600/IMG_5077.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJNCd6DndcRHzIcGLIH_2wHl3ULEZVu9aZqh1JXi9Nbkpu4iLM_CT6-ggubpH0ba3eY5iYkudmrFllWas9Ma2ykcIXHgbC3l4ZytqLGwvXLgDUQvV6fJFBOwtsbHkp3jIm_iK77EcnLTF6/s200/IMG_5077.JPG" tea="true" width="140" /></a>Siapkan media tanam 1:1:1 tanah, sekam, pupuk kandang, masukan kedalam media semai. biarkan media 2-3 hari setelah itu masukan biji kelengkeng dengan membuat lubang sedalam 2 cm masukan bijitersebut lalu kubur namun jangan terlalu padat. tunggu 5-7 hari akan muncul seperti gambar di sebelah.</div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<a name='more'></a><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7qTf9j2zsDXRf5YKO-PtIsSbKnUaAbX37jODINQK1py_VbbJXVQafK5sMza7iYrzHwIlFIxDZsSagNMwU6nCNgyu8AIztrx4haqIdHSN3jbVCINKItrJMoImFUpFp05KBAQOK1Z2SX5B3/s1600/IMG_5076.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7qTf9j2zsDXRf5YKO-PtIsSbKnUaAbX37jODINQK1py_VbbJXVQafK5sMza7iYrzHwIlFIxDZsSagNMwU6nCNgyu8AIztrx4haqIdHSN3jbVCINKItrJMoImFUpFp05KBAQOK1Z2SX5B3/s200/IMG_5076.JPG" tea="true" width="141" /></a></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
bibit sudah siap untuk dipindahkan ke media yang lebih besar, siapkan media tanah 1:1:1 masukan kedalam polybag atau gelas bekas jus seperti gambar dibawah ini.</div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghLVbi4mFvWRA61X7Arpz1Z_nLHJI-p0WcxKu1UDzoONyDQoBrq_kPLCaOXFRWQ-QioU0YMHBlHwuSE98iFMqAoH4u7evww7VlCl-a-Hpd3m684nKWjXpVfHgWhGJhoQg2sAGZ9rsJtU25/s1600/IMG_5086.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghLVbi4mFvWRA61X7Arpz1Z_nLHJI-p0WcxKu1UDzoONyDQoBrq_kPLCaOXFRWQ-QioU0YMHBlHwuSE98iFMqAoH4u7evww7VlCl-a-Hpd3m684nKWjXpVfHgWhGJhoQg2sAGZ9rsJtU25/s200/IMG_5086.JPG" tea="true" width="133" /></a></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
bibit sudah di pindahkan dari media semai, jika dirasa tidak cukup dapat dipindah ke media yang lebih besar lagi. </div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
Ini adalah hasil dari percobaan saya sendiri, mohon maaf jika ada banyak kesalahan :p</div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">
<br /></div>
<div class="separator" style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJNCd6DndcRHzIcGLIH_2wHl3ULEZVu9aZqh1JXi9Nbkpu4iLM_CT6-ggubpH0ba3eY5iYkudmrFllWas9Ma2ykcIXHgbC3l4ZytqLGwvXLgDUQvV6fJFBOwtsbHkp3jIm_iK77EcnLTF6/s1600/IMG_5077.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><div style="text-align: center;">
</div>
</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-78210670778187706752012-11-22T00:56:00.000-08:002012-11-29T20:14:47.069-08:00Mengenal Dolomit<div class="Section1">
<div style="line-height: 12pt;">
<span style="color: #1d1d1d; font-family: "Arial","sans-serif";">Dolomit adalah mineral dengan unsur utama adalahCaCO dengan tambahan MgCOyang berbentuk batuan dengan warna putih keabu-abuan. Fungsi dolomit adalah untuk menetralisir tanah yang sudah masam dan menahan keasaman yang ditimbulkan oleh pupuk. Dengan pemberian dolomit, pH tanah akan meningkat sehingga unsur-unsur N, P, K akan menjadi semakin baik. </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pengapuran juga dapat memantapkan struktur tanah, meningkatkan porositas dan aerasi udara dalam tanah, meningkatkan perkembangan mikroorganisme, tanah menjadi lebih subur dan gembur, sirkulasi udara dalam tanah lebih lancar, akar semai lebih kuat menyerap zat-zat hara dari dalam tanah, sehingga pupuk yang telah diberikan rerserap maksimal oleh tanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 12pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif";">Kalsium dan Mgnesium yang terkandung juga sangat berperan dalam mendorong perkembangan akar, memperkuat ketegaran batang, mengurangi serapan zat yang meracuni tanaman, bagian esensial klorofil sehingga tercipta hijau daun mengkilap dan bercahaya, mengatur serapan dan peredaran zat Fosfat (P) pada tanaman, pembentuk lemak, munyak dan pati serta mendorong produksi biji-bijian tanaman.</span><span style="color: #1d1d1d; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-13799441993460983782012-10-23T23:56:00.000-07:002012-11-29T20:15:10.252-08:00Pestisida Organik (daun sirsak)<div class="Section1">
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Daun sirsak mengandung bahan aktif annonain dan resin. Pestisida nabati daun sirsak efektif </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">mengendalikan hama trips. Jika ditambahkan daun tembakau daun sirsak akan efektif </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">mengendalikan hama belalang dan ulat. Sedangkan jika ditambahkan jeringau dan bawang putih </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">akan efektif mengendalikan hama wereng coklat. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Rimpang jeringau mengandung bahan aktif arosone, kalomenol, kalomen, kalameone, metil </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">eugenol yang jika dikombinasi dengan bahan aktif daun sirsak akan efektif mengendalikan hama </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">wereng. Sedangkan tembakau mengandung bahan aktif nikotin yang jika dikombinasi dengan </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">bahan aktif yang terkandung dalam daun sirsak akan efektf mengendalikan hama ulat dan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">belalang.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;"><strong>Cara pembuatan pestisida nabati daun sirsak sebagai pengendali hama trips:<o:p></o:p></strong></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">1. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Tumbuk 100 lembar daun sirsak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">2. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Rendam dalam 5 liter air dan tambahkan 15 gr detergen<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">3. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Diamkan sehari semalam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><a name='more'></a>
4. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Saring larutan tersebut dengan kain<o:p></o:p></span>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">5. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Encerkan setiap liter larutan dalam 10 liter air<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">6. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Larutan semprot siap digunakan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<strong><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Cara pembuatan pestisida nabati daun sirsak + jeringau + bawang putih untuk mengendalikan </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">hama wereng coklat:<o:p></o:p></span></strong></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">1. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Tumbuk halus segenggam daun sirsak, segenggam jeringau dan 20 siung bawang putih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">2. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Rendam bahan-bahan tersebut dengan 20 liter air yang telah ditambahkan 20 gr<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">detergen selama 2 hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">3. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Saring larutan tersebut dengan kain<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">4. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Larutan tersebut siap digunakan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;"><strong>Cara pembuatan pestisida nabati daun sirsak + daun tembakau untuk mengendalikan hama </strong></span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;"><strong>belalang dan ulat:<o:p></o:p></strong></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">1. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">50 lembar daun sirsak dan segenggam daun tembakau ditumbuk sampai halus<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">2. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Rendam bahan–bahan tersebut dalam 20 lt air yang telah diberi 20 gr detergen selama<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">semalam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">3. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Saring larutan tersebut dengan kain<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">4. </span><span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Larutan siap digunakan dan disemprotkan ke tanaman</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">*berbagai sumber<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-81851039554533860142012-10-23T19:33:00.003-07:002012-10-23T19:35:01.158-07:00Rahasia Tabulampot Rajin Berbuah<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Pernah merasa tertipu karena tabulampot yang berbuah lebat saat dibeli kemudian tidak mau berbuah lagi? Kuncinya hanya nutrisi.</span><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';"><o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYEH0bCnvGXVYicb57vHDrpYQ_Z04ZFlwFUU8jPWagckpQJERriHuqq5GUMdlnQg-O5QH8iPY530Up0yYSjmlZPI7axJqcXoUX-dM3CRJ_h-H2mIBt6dNfGSFLuI0Vl5M1vxjmWQw0IiUJ/s1600/cabe.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" oea="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYEH0bCnvGXVYicb57vHDrpYQ_Z04ZFlwFUU8jPWagckpQJERriHuqq5GUMdlnQg-O5QH8iPY530Up0yYSjmlZPI7axJqcXoUX-dM3CRJ_h-H2mIBt6dNfGSFLuI0Vl5M1vxjmWQw0IiUJ/s200/cabe.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Tergoda rimbunnya buah yang menggantung pada tanaman dalam pot (tabulampot) saat pameran banyak dialami para pecinta tanaman. Memang untuk memikat pembeli, pedagang memajang tabulampotnya yang berbuah lebat nan menggiurkan dddipetik. Namun, setelah dibeli dan buahnya habis dipetik, ternyata tabulampot seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ngambek</i> berbuah. Pembeli pun merasa heran, kesal, </span><v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f"><v:stroke joinstyle="miter"></v:stroke><v:formulas><v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"></v:f><v:f eqn="sum @0 1 0"></v:f><v:f eqn="sum 0 0 @1"></v:f><v:f eqn="prod @2 1 2"></v:f><v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"></v:f><v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"></v:f><v:f eqn="sum @0 0 1"></v:f><v:f eqn="prod @6 1 2"></v:f><v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"></v:f><v:f eqn="sum @8 21600 0"></v:f><v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"></v:f><v:f eqn="sum @10 21600 0"></v:f></v:formulas><v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f"></v:path><o:lock aspectratio="t" v:ext="edit"></o:lock></v:shapetype><v:shape alt="cabe.jpg" id="Picture_x0020_0" o:spid="_x0000_s1026" style="height: 142.5pt; left: 0px; margin-left: 0px; margin-top: 10.55pt; mso-position-horizontal-relative: margin; mso-position-horizontal: left; mso-position-vertical-relative: margin; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 213pt; z-index: 1;" type="#_x0000_t75"><v:imagedata o:title="cabe" src="file:///C:\DOCUME~1\HELPDI~1.IND\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"></v:imagedata><w:wrap anchorx="margin" anchory="margin" type="square"></w:wrap></v:shape><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">bahkan merasa tertipu. Pada akhirnya, tabulampot hanya berfungsi sebagai penghijau halaman.</span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Tabulampot memang membutuhkan perhatian ekstra agar rajin berbuah. Menurut Windiartaji, praktisi tanaman buah, kunci perawatan tabulampot terletak pada pemberian nutrisi atau pupuk yang tepat. Pembeli juga harus mengenal jenis tanaman yang dipotkan. Tabulampot tanaman semusim seperti jambu dan jeruk akan berbuah terus menerus, sedangkan tanaman tahunan semacam lengkeng dan mangga akan mengalami </span></div>
<a name='more'></a><div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
masa istirahat sebelum mulai berbuah lagi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Tanaman semusim misalnya, karena berbuah terus menerus, perlu dipupuk secara kontinu. Setiap bulan pada minggu pertama, berikan pupuk daun semprot, minggu kedua berikan pupuk kocor, lalu minggu ketiga disemprot pestisida. Begitu seterusnya. “Dua atau tiga bulan sekali kita berikan pupuk anorganik, seperti NPK. Dosisnya tergantung besarnya tanaman. Sekitar 300 gram sampai 1 kg per pot” ujarnya saat ditemui AGRINA di rumahnya di kawasan Cipaku, Bogor. Selanjutnya, saat mulai berbunga, tanaman dipasok pupuk dengan kandungan kalium tinggi seperti KNO<sub>3</sub>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Berbeda dengan tanaman semusim, tanaman tahunan mengalami daur hidup yang lebih lama. Setelah semua buah habis dipanen, segera masukkan pupuk organik seperti pupuk kandang yang mengandung N tinggi. “Pupuk langsung diberikan, jangan ditunda, tanaman bisa stres karena nutrisinya diambil semua untuk pembentukan buah,” tambah pria yang akrab disapa Aji ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Pemberian pupuk organik ini berfungsi menetralisir residu dari bahan kimia. Menurut pria berusia 39 tahun ini, “Kalau kita beli dari pedagang itu menggunakan perangsang buah seperti paklobutrazol dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">potassium chlorate</i> (KCl), ini kimia keras dan residunya kuat. Jadi harus diberikan air yang cukup, dan pupuk yang ‘dingin’. Ya pupuk organik tadi.” Pilihan pupuk organik jadi yang tersedia di pasaran sebenarnya cukup baik. Namun, Aji menyarankan untuk memilih pupuk organik dari kotoran domba yang masih basah. Alasannya, kandungan unsur haranya masih utuh. Selain itu urin domba juga mengandung auksin (hormon tumbuh) yang baik untuk perakaran tanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Akan lebih baik lagi jika pupuk organik itu dibuat sendiri. Caranya cukup sederhana, campurkan 120 kg atau 4 karung pupuk kandang, satu drum besar kotoran domba basah, ¼ drum besar air, satu liter bakteri fermentasi seprti EM4, 2 kg molasis atau gula pasir, dan satu liter auksin cair. Semuanya difermentasikan selama dua minggu, sambil sesekali diaduk. Saat digunakan, satu gayung pupuk dicampur dengan 5 liter air, baru dikocorkan ke tanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Memasuki bulan ketiga, tanaman perlu diberikan pupuk dengan kandungan fosfor (P) dan kalium (K) yang tinggi untuk merangsang pembungaan. Biasanya menggunakan NPK. “Untuk tanaman tahunan, memang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perlu dikombinasikan antara pupuk organik dan anorganik. Tapi berikan pupuk anorganik yang nonresidu, sesuai dosisnya. Jangan sampai pada masa pembungaan diberikan pupuk organik, ya nggak mau berbuah,” jelas Aji. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Tahapan selanjutnya, setelah terbentuk pentil buah, berikan pupuk dengan kandungan K dan asam amino yang tinggi. Ini untuk mencegah kerontokan pentil buah dan mutu buah yang terbentuk juga akan bagus. Memasuki masa pembesaran buah, masukkan pupuk anorganik masih yang mengandung K dan asam amino tinggi, ditambah pupuk bermagnesium (Mg) tinggi. Kandungan Mg ini dibutuhkan untuk pembentukan gula buah, buah tidak menjadi mengkal, dan tidak pecah-pecah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Perhatikan Media Tanam dan Air<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Hal lain yang tidak kalah pentingnya dalam perawatan tabulampot adalah media tanam. Media tanam yang baik diaduk dari tanah, pupuk organik, dan sekam bakar. Komposisinya bisa 60:40:20 atau 40:30:30. Tanah yang baik adalah yang subur, gembur, dengan pH netral sekitar 6—7. “Usahakan pakai tanah yang diambil dari bawah pohon bambu. Bambu itu banyak unsur makro dan mikronya, (kandungan) humusnya juga tinggi. Jadi untuk tabulampot, gunakan tanah di bawah bambu,” kata alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Bahan pot tabulampot yang baik terbuat dari keramik. Bahan keramik membuat tanah menempel pada pot sehingga perakaran tanaman juga akan terbentuk dengan baik. Dengan begitu, tanah di dalam pot tidak akan mengumpul di tengah dan mengeras. Tanah juga tidak terlalu lembap akibat cacing.</span><span lang="IN" style="color: red; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Untuk menjamin sirkulasi air tetap baik, lanjut Aji, bagian bawah pot dilubangi sebanyak 5 buah. Lubang tersebut lalu ditutup pecahan genteng. Pedagang banyak yang menggunakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">styrofoam</i> untuk menutup lubang, tapi hal itu akan menyebabkan lubang tersumbat sepenuhnya, tidak ada aliran air maupun udara yang dibutuhkan tanaman. “Kalau pakai genteng ‘kan lubangnya tidak mati, masih ada sela udara sedikit. Sirkulasi airnya juga akan lancar. Media tanam pun akan terjaga kelembapannya,” tuturnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Jika media tanam dan pot sudah terpenuhi, tinggal bagaimana kita menjaga kondisi media agar selalu sesuai kebutuhan tanaman. Kelembapan tanah yang terjaga dengan baik akan percuma jika kemasaman atau pH tanah tidak sesuai kebutuhan tanaman. Kemasaman ideal bagi tanaman adalah 6—7 atau netral. Tanah yang berasal dari daerah industri biasanya terlalu masam atau pH 4—5. Untuk menjaga pH tanah tetap dalam kisaran netral, yang paling sederhana dilakukan adalah menambahkan kapur pertanian (kaptan). “Jika pH tanah sudah bagus, apapun tanamannya pasti akan bagus, diberi pupuk juga akan terserap dengan sempurna,” tandas ayah tiga anak ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Jadi, dengan pemberian nutrisi dan perawatan yang tepat, Anda bisa mendapatkan tabulampot yang rajin berbuah tepat waktu. Semua tergantung kedisiplinan dan ketelatenan sang pemilik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 95%; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS','sans-serif'; font-size: 12pt; line-height: 95%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';">Renda Diennazola<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-6768503466894037282012-10-22T19:06:00.002-07:002012-10-22T19:16:00.098-07:00PEMANFAATAN MINYAK SEREH WANGI UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN HORTIKULTURA<div style="color: black; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: normal;">
<strong><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">PEMANFAATAN MINYAK SEREH WANGI UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN HORTIKULTURA</span></strong></div>
<div style="color: black; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Seiring dengan bertambahnya kesadaran dan pengetahuan terhadap efek penggunaan pestisida sintetik, saat ini mulai banyak tuntutan terhadap proses produksi pertanian untuk mulai mempertimbangkan keamanan bagi konsumen dan lingkungan. Beberapa komponen teknologi pengendalian organisme penganggu tanaman (OPT) telah ditemukan antara lain varietas tahan, musuh alami, dan beberapa jenis pestisida nabati yang aman bagi lingkungan dan konsumen. Salah satu teknologi alternatif yang aman sebagai pengganti pestisida sintetik adalah pemanfaatan minyak atsiri sereh wangi (<em>Cymbopogon nardus</em><em>)</em>. Hal ini didasarkan pada informasi hasil penelitian yang menunjukkan bahwa minyak atsiri sereh wangi mampu menghambat perkembangan bahkan membunuh OPT target.</span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong>Keuntungan menggunakan minyak atsiri sereh wangi</strong><strong> </strong></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong></strong><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Beberapa keuntungan tersebut adalah </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">(1) merupakan bahan alami yang mudah terurai sehingga aman terhadap lingkungan dan produk pertanian, (2) mudah didapatkan di pasar karena banyak usaha rumah tangga yang bergerak dalam bidang produksi minyak atsiri sereh wangi, </span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">(3) memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding dengan bahan pestisida sintetik, </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">(4) aplikasi yang relatif mudah sehingga dapat dilakukan oleh setiap orang.</span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span>
<strong><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Mekanisme kerja minyak atsiri sereh wangi untuk mengendalikan hama.</span></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong></strong><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong></strong><br /></span>
<ul>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Sebagai bahan penolak. Mekanismenya adalah mengacaukan aroma penarik yang dikeluarkan tanaman inang sehingga pergerakan hama menuju tanaman inang tersebut dapat dialihkan.</span></li>
</ul>
<ul>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Sebagai bahan penghambat makan. Minyak atsiri sereh wangi yang diaplikasikan pada tanaman inang mampu menekan peran bahan perangsang makan yang dihasilkan tanaman tersebut dan menimbulkan ketidaksukaan sehingga konsumsi hama pada tanaman inang menjadi jauh berkurang. Akibatnya pertumbuhan hama dan perkembangan populasi menjadi terhambat.</span></li>
</ul>
<ul>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Sebagai pembunuh hama. Minyak atsiri mempunyai efek iritasi. Efek ini menyebabkan kerusakan pada integumen hama sehingga terjadi proses transpirasi tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan kematian pada hama tersebut. </span></li>
</ul>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong></strong><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong></strong><br /></span>
<strong><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Cara aplikasi minyak atsiri sereh wangi untuk penyemprotan.</span></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong></strong><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><strong></strong><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Tahapan dalam aplikasi minyak sereh wangi untuk penyemprotan adalah (a) menyiapkan perata dan minyak sereh wangi (b) mencampur minyak sereh wangi (2 cc/l) dan perata (2 cc/l) dalam air, (c) memasukkan ke dalam tangki semprot dan menyemprotkan secara merata pada tanaman target. Interval aplikasi adalah 6 hari sekali.</span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span></div>
<strong><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Jenis hama yang bisa dikendalikan oleh minyak atsiri sereh wangi</span></strong><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Hama yang bisa dikendalikan oleh minyak atsiri sereh wangi adalah : penggerek buah jeruk, kutu putih, kutu dompolan, Aphid, Thrips, lalat buah, dan kutu sisik.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Sumber : </span><a href="http://balitbu.litbang.deptan.go.id/"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">http://balitbu.litbang.deptan.go.id</span></a><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-57589243007091152532012-10-16T02:23:00.001-07:002012-10-23T19:36:37.446-07:00Agar Tabulampot Jeruk Sunkist Rajin Berbuah<br />
<div style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<img height="150" id="il_fi" src="http://api.ning.com/files/xwKFNe6rxx0hjMdg7iAJjGntyB*fkVeq7*ekQHtry8CJSBHILggyr5VptQrYLWYuivYzQXZU*nVi0X0*nNtfspO6ESB0Fldz/jualbibitjerukdinganjuk5.jpg" style="padding-bottom: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 8px;" width="200" /></div>
<br />
Salah satu jenis jeruk yang sedang populer saat ini adalah jeruk sunkist. Mulai dari gerai buah di supermarket hingga pasar tradisional dan pinggir jalan, jeruk ini selalu mendominasi karena memang tersedia sepanjang tahun. Penggila jeruk ini biasanya mengonsumsi sunkist dengan cara dimakan langsung atau dibuat menjadi jus.<span id="more-225"></span><br />
Tanaman buah asal California, Arizona ini tidak terlalu menuntut banyak hal untuk rajin berbuah. Temperatur optimal untuk pertumbuhan berkisar 25-30 ºC. Sementara kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.<strong> </strong>Jenis tanah yang disukai adalah lempung sampai lempung berpasir dengan <br />
<a name='more'></a>fraksi liat 7-27%, debu 25-50%, dan pasir < 50%; cukup humus; serta memiliki tata air dan udara baik. Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok untuk bertanam jeruk. pH yang diinginkan adalah 5,5-6,5.<br />
Dengan semakin menyempitnya halaman rumah, beberapa ibu rumah tangga menanam jeruk Sunkist di dalam pot (tabulampot). Untuk keperluan tabulampot, bibit yang dipilih dipastikan yang bagus, dengan ciri-ciri sebagai berikut.<br />
<ol>
<li>Pilih bibit asal okulasi dengan 1 cabang dari mata tunas tempel.</li>
<li>Tinggi bibit berkisar 40-60 cm dengan umur sekitar 3-6 bulan.</li>
<li>Bibit yang telah berbuah akan lebih bagus, tetapi umumnya lebih mahal dibandingkan bibit yang belum berbuah.</li>
<li>Bibit terbebas dari vektor dan penyakit utama.</li>
</ol>
<strong>b) Tahap menanam tabulampot</strong><br />
<ol>
<li>Pilih pot ukuran yang tepat dengan lubang drainase yang memadai, misalnya pot plastic diameter 35 cm.</li>
<li>Gunakan campuran tanah yang ringan sehingga air dapat mengalir dengan baik, misalnya berupa campuran tanah merah dengan pupuk kandang (50%:50%).</li>
<li>Tanam pohon sehingga leher akar berada di atas garis tanah. Jangan menutupi batang dengan tanah.</li>
<li>Tekan tanah di sekitar bola akar untuk memberikan stabilitas air.</li>
<li>Ikat tanaman pada kayu pancang dengan ikatan longgar jika diperlukan untuk menegakan tanaman dan mencegah tanaman roboh.</li>
<li>Tempatkan pot di area yang bisa terkena sinar matahari langsung, minimal penerimaan cahaya matahari 8 jam per hari.</li>
<li>Mengingat media tanam dalam pot mudah sekali kering karena penguapan, sebaiknya penyiraman dilakukan secara rutin, sehari dua kali. Namun, jika media tanam masih terlihat basah, tidak perlu dilakukan penyiraman.</li>
<li>Penggantian media tanam dengan media pot campuran tanah segar dilakukan setiap tahun atau dua tahun sekali agar nutrisi untuk tanah tetap tersedia.</li>
</ol>
<strong>c) Agar rajin berbuah</strong><br />
Agar rajin berbuah, tanaman Sunkist perlu dipelihara dengan baik, terutama penyiraman, penggemburan, pemupukan, dan pemangkasan. Sebaiknya penyiraman dilakukan secara rutin, tetapi jangan sampai menggenangi batang akar. Cara lain untuk memicu pembentukan buah adalah dengan pemangkasan. Dari tunas-tunas awal yang tumbuh, biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon. Tunas lainnya sebaiknya dipangkas. Demikian juga pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam klorox/alcohol untuk menghindari inveksi pada luka batang bekas pangkasan.<br />
Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya. Pada saat pemupukan, juga dilakukan penyiangan. Pemupukan secara berkala juga sangat penting untuk memicu pembentukan bunga dan buah. Waktu pemupukan sebagai berikut.<br />
1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.<br />
2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.<br />
3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.<br />
4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.<br />
5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.<br />
6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.<br />
7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;<br />
8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.<br />
> 8 bulan: Urea ?1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-21141060379435724092012-10-11T19:14:00.000-07:002012-10-11T19:14:45.622-07:00Macam-masam Inseksida<span style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; line-height: 115%; mso-font-kerning: 18.0pt;"><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="color: #333333; font-family: 'Georgia','serif'; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Insektisida yang beredar di pasaran secara umum, berdasarkan cara kerja masuknya obat ke hama penggangu dapat dibedakan menjadi 4 :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0in 0in 31.4pt; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Racun Sistemik</strong> <br />Untuk jenis racun seperti ini cara kerjanya tak langsung membunuh hama. Racun sistemik setelah disemprotkan atau ditebarkan akan menempel pada tanaman. Kemudian racun ini akan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui daun atau akar. Racun ini dapat membunuh hama yang ada dalam jaringan tanaman seperti jamur dan bakteri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0in 0in 31.4pt; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Racun Kontak </strong>Insetisida ini akan bekerja dengan baik jika terkena atau kontak langsung dengan hama sasaran. Untuk jenis kontak ini tidak begitu efektif untuk mengendalikan hama yang berpindah-pindah tempat atau dapat terbang. Tetapi bila ada tanaman yang masih </span></div>
<a name='more'></a><div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0in 0in 31.4pt; mso-margin-top-alt: auto;">
menyimpan residu pestisida sehingga kontak antara serangga dan pestisida dapat berlangsung.</div>
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0in 0in 31.4pt; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Racun Lambung</strong>Racun yang terdapat dalam insektisida ini baru bekerja jika bagian tanaman yang telah disemprot dimakan oleh hama. Bagian tanaman yang termakan itulah yang akan sampai di lambung hama. Di lambung inilah kerja racun mulai bereaksi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0in 0in 10pt; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #333333; font-family: 'Georgia','serif'; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Racun Pernapasan</strong><br />Insektisida jenis ini dapat membunuh serangga jika terhisap melalui organ pernafasan hama. Racun ini sering digunakan untuk mengendalikan hama gudang. Jenis racun ini sering disebut sebagai racun fumigan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-2579849110001558042012-10-10T18:50:00.002-07:002012-10-11T22:29:34.832-07:00ANGKA DAN KODE DI LABEL INSEKTISIDA<div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0in 0in 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #333333; font-family: 'Georgia','serif'; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Kalau kita perhatikan, insektisida-insektisida terdiri dari berbagai merk dagang. Tetapi yang akan saya fokuskan adalah ANGKA dan KODE yang ada di label insektisida tersebut. Angka ini biasanya dalam bentuk % atau gram dalam liter. Saya ambil contoh, <b>Furadan 3G, Spontan 400 SL,APPLAUD 10 WP, AVIDOR 25WP, DAGGER 200 SL, Manuver 400 WSC / MANUVER 400 SL, Decis 2,5 EC dll.</b><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin: 0in 0in 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Mari kita bahas lebih lanjut,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0in 0in 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #333333; font-family: 'Georgia','serif'; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><strong>Furadan 3G</strong>. Arti angka 3 tsb adalah banyaknya kandungan bahan aktif carbofuran sebesar 3 %. Dan arti <b>G adalah Granula</b> / butiran, biasanya berwarna ungu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0in 0in 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #333333; font-family: 'Georgia','serif'; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><strong>APPLAUD 10 WP, AVIDOR 25 WP</strong>, artinya 10 atau 25 itu adalah banyaknya kandungan bahan aktif. Untuk Applaud10 artinya kandungan bahan aktif <b>Buprofezin </b></span></span><br />
<a name='more'></a>10%</div>
. Untuk Avidor 25, kandungan bahan aktif imdakloprid ada 25%. Sedangkan<b> arti WP = Wettable Powder </b>( Tepung yang dapat disuspensikan atau dipastakan dalam air). Contoh lain : Fungsida Antrocol 70 WP, Confidor 5 WP<o:p></o:p><div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0in 0in 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #333333; font-family: 'Georgia','serif'; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><strong>Manuver 400 WSC</strong> . Angka 400 itu adalah banyaknya kandungan bahan aktif dimehipo sebesar 400 g/l. Sedangkan <b>arti WSC (Water Soluble Concentrate )</b> adalah Pekatan yang dapat larut dalam air<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0in 0in 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #333333; font-family: 'Georgia','serif'; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><strong>Spontan 400 SL, DAGGER 200 SL</strong> artinya 400 atau 200 itu adalah banyaknya kandungan bahan aktif. Untuk spontan bahan aktif dimehipo terdapat 400 g/l. Dan <b>arti SL (Soluble)</b> adalah berbentuk larutan yang larut dalam air.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0in 0in 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #333333; font-family: 'Georgia','serif'; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman';"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><strong>Decis 2,5 EC</strong>, artinya 2,5 itu adalah banyaknya kandungan bahan aktif Deltamethrin 25 g/l dan <b>arti EC (Emulsifiable Concentrate)</b> atau Berbentuk cairan pekat<o:p></o:p></span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-58846448868501023892012-10-09T21:30:00.004-07:002012-10-24T00:04:07.142-07:00Mengatasi hama penggerek batang Apabila tanaman kelengkeng yang masih produktif terserang hama<br />
penggerek batang, maka produktivitasnya akan menurun bahkan dapat berhenti<br />
berproduksi akibat kematian pohon. Dengan demikian pengendalian hama<br />
penggerek batang sangat dianjurkan agar pohon-pohon yang terserang dapat<br />
pulih kembali dan dapat berproduksi normal.<br />
<br />
<strong>Pengendalian pada pohon kelengkeng kecil</strong><br />
Pengendalian dilakukan secara kimiawi menggunakan insektisida.<br />
Insektisida karbofuran (sistemik, butiran) dimasukkan ke dalam tanah melalui<br />
pipa paralon berdiameter 1 inci. Caranya adalah sebagai berikut:<br />
• Pipa paralon 120 cm dimasukkan ke dalam tanah 100 cm dan bagian yang di<br />
atas tanah 20 cm. Pohon yang ukuran batangnya kecil (diameter 8 – 12 cm)<br />
dipasang 2 pipa paralon, ukuran sedang (diameter 13 – 15 cm) dipasang 3<br />
pipa paralon, ukuran besar (diameter 16 – 25 cm) dipasang 4 pipa paralon.<br />
Pipa pipa paralon ditempatkan pada proyeksi kanopi pohon terluar.<br />
<a name='more'></a>• Pada setiap pipa paralon dimasukkan 0,5 kg karbofuran G, kemudian diisi air<br />
1 liter dan ditutup dengan sabut kelapa agar tidak kemasukan kotoran yang<br />
dapat mempengaruhi keefektifan insektisida<br />
<br />
<br />
<strong>Pengendalian pada pohon kelengkeng Besar</strong><br />
<br />
Untuk pohon-pohon yang telah tumbuh besar (berumur lebih dari 20 tahun),<br />
cara pengendalian penggerek batang dengan insektisida melalui akar dipadukan<br />
dengan aplikasi insektisida sistemik melalui daun. Cara aplikasinya sebagai<br />
berikut:<br />
• Insektisida fipronil (bersifat sistemik) disemprotkan ke daun dengan<br />
konsentrasi 2 ml/l air. Pohon ukuran kecil (diameter kanopi < 4 m)<br />
diaplikasi 3,5 liter, pohon ukuran sedang (diameter kanopi 4 – 6 m) diaplikasi<br />
7 liter, dan pohon yang besar (diameter kanopi > 6 m) diaplikasi 14 liter.<br />
Aplikasi diulang dua kali dengan interval 2 mingguAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-38450220742717505062012-09-28T02:03:00.002-07:002012-10-09T21:32:56.456-07:00GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA MENDETEKSI GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA (N,P,K DAN S) PADA TANAMAN JAGUNG<br />
A. GEJALA KEKURANGAN HARA NITROGEN (N) PADA TANAMAN JAGUNG<br />
Pada ujung daun bewarna kuning dan melebar menuju tulang daun.<br />
Warna kuning pada daun membentuk huruf “V”.<br />
Gejala ini Nampak pada daun bagian bawah.<br />
B. GEJALA KEKURANGAN HARA FOSFOR (P) PADA TANAMAN JAGUNG<br />
Pinggir daun berwarna unggu kemerahan, mulai dari ujung hingga ke pangkal daun.<br />
Gejala ini Nampak pada daun bagian bawah<br />
C. GEJALA KEKURANGAN HARA KALIUM (K) PADA TANAMAN JAGUNG<br />
Pada ujung daun berwarna kuning.<br />
Pinggir daun berwarna coklat seperti terbakar.<br />
Namun Tulang daun tetap hijau.<br />
Warna kuning pada daun membentuk huruf “V”<br />
<a name='more'></a>Gejala ini Nampak pada daun bagian bawah.<br />
D. GEJALA KEKURANGAN HARA SULFUR (S) PADA TANAMAN JAGUNG<br />
Pangkal daun berwarna kuning.<br />
Gejala ini nampak pada daun yang letaknya dekat pucuk.<br />
Apabila telah diketahui gejala kekurangan hara (N,P,K dan S) pada tanaman jagung, maka perlu diberi tambahan pupuk agar pupuk seimbang. Jumlah pupuk N,P,K dan S yang diberikan dapat diketahui dari hasil analisis tanah atau sesuai rekomendasi pemupukan setempat.<br />
Jika analisis tanah belum dilakukan dan rekomendasi pemupukan setempat belum tersedia, maka jum;ah pupuk N ditentukan dengan bantuan bagan warna daun (BWD). Penggunaan BWD bertujuan untuk mengamati keseimbangan hara pada tanaman, terutama hara Nitrogen (N)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-63590990004575566932012-09-28T01:52:00.003-07:002012-10-09T21:34:12.746-07:00Okulasi untuk Tingkatkan Mutu Buah<div style="padding-top: 2px;">
Banyak cara untuk meningkatkan produktivitas buah durian. Salah satu yang dilakukan Ismail Ginting adalah dengan melakukan penyambungan/okulasi batang bawah. Hasilnya, dalam sebatang pohon, memiliki lebih dari 3 - 5 kaki yang menyuplai nutrisi dari dalam tanah dan menyebarkannya ke batang dengan jumlah yang lebih banyak. </div>
<div style="padding-bottom: 4px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 14px;">
Dengan "penambahan kaki" tersebut, produktivitas buah akan dapat ditingkatkan. Di ladang penangkarannya yang didominasi oleh bibit durian ini ia mengatakan bahwa dirinya sejak setahun yang lalu sudah melakukan eksperimen tersebut dan hasilnya menggembirakan. <br />
<br />
Pohon durian yang berumur muda lebih cepat berbunga yang mana meenunjukkan bahwa buahnya juga akan segera muncul. "Itu otomatis, semakin banyak nutrisi yang diserap, semakin banyak dan baik pula buahnya," katanya. <br />
<br />
Dijelaskannya, teknik menambah kaki, memang belum umum dilakukan kebanyakan penangkar. Selama <br />
<a name='more'></a>ini penyambungan hanya dilkakukan untuk bagian atas saja, yakni antara batang bawah dengan entres/pucuk batang jenis lain. "Di beberapa pokon durian dan cempedak sumana sudah berbunga lebih cepat dari yang tidak ditambahi kakinya," kata Ismail.<br />
<br />
Dengan penampilan yang lain dari pohon lain, karena memiliki batang lebih dari 1, beberapa orang sempat merasa heran karena tidak mungkin durian bercabang di bawah dan menyatu di bagian atasnya. Bahkan beberapa pohon, kakinya sudah lengket dan tidak tampak hasil sambungannya. <br />
Ia menjelaskan, teknik okulasi semacam itu bisa saja dilakukan untuk tanaman lain yang bisa diokulasi. Dengan okulasi seperti yang dilakukan Ismail, sudah tentu akan bermanfaat untuk memacu percepatan tumbuhnya bunga dan buah. <br />
<br />
Di tengah ribuan batang bibit durian, Ismail menjelaskan bahwa teknik penyambungan di bagian batang bawah untuk menambah asupan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan buah. Batang dari benih durian lain di bagian tengah. Dengan demikian, dari 1 batang benihnya, bisa terdapat 3 - 5 kaki. "Semakin banyak batangnya, semakin banyak menyerap zat-zat yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman dan buahnya, ini semakin bagua," katanya sambil menunjukan salah satu contoh pohon durian yang memiliki 5 kaki.<br />
<br />
Pada umumnya, teknik penyambungan hanya dilakukan dibagian batang atas dan tidak menambah batang bawah. Teknik penyambungan yang dilakukannya sudah dilakukan sejak 3 tahun lalu. Hasil kerjanya tidak sia-sia karena ternyata dalam umur di bawah 5 tahun, pohon durian miliknya sudah berbunga. "Ini membuktikan dengan penambahan kaki bisa mempercepat munculnya buah, sekaligus juga kualitasnya," aku Ismail.<br />
<br />
Di lahannya yang seluas sehektare, selain terdapat lebih dari 50 jenis durian dari seluruh Indonesia, Malaysia dan Thailand ia juga melakukan perbanyakan bibit jambu bol, pisang dari Papua, dan lain-lain. "Di sini kita bisa temukan banyak jenis dan varietas buah-buahan dari seluruh Indonesia," katanya.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-46204432948929536102012-09-28T00:50:00.000-07:002012-10-09T21:31:56.272-07:00Rambutan Pun Bisa DitabulampotkanTanaman buah tropis asli Indonesia ini mulai marak ditanam di halaman rumah. Tidak saja di tanah, tetapi juga di pot plastik atau drum. Jika ditanam di lahan, tingginya bisa mencapai 6,5-7,5 m. Tetapi, jika ditanam dalam pot, tanaman bisa dikerdilkan hingga tingginya hanya mencapai 2-3 m. Banyak sekali varietas unggulan dari buah yang berambut ini. Sebut saja rapiah dan Binjai. Kedua jenis ini banyak dipilih karena rasanya manis dan <em>ngelotok.<span id="more-388"></span></em><br />
<strong>Lingkungan tepat, performa prima</strong><br />
Lingkungan memang memegang peranan yang penting untuk menghasilkan performa rambutan prima. Sebaiknya, rambutan ditanam di daerah dengan ketinggian 30-500 m dpl. Pada ketinggian di bawah 30 m dpl, rambutan dapat tumbuh, tetapi tidak begitu baik hasilnya. Suhu lingkungan yang diinginkan 20-35ºC. Intensitas curah hujan berkisar antara 1.500-2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Kelembapan udara yang dikehendaki cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah dan sedang. Kondisi udara dengan kelembapan yang rendah serta miskin uap air cocok untuk pertumbuhan tanaman rambutan. Sinar matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak terbit hingga terbenam, intensitas pancaran sinar matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kempes).<br />
<strong><em>Penanaman di pot</em></strong><br />
<a name='more'></a>Penanaman rambutan dalam pot seringkali mogok berbuah, bahkan tak berbuah sama sekali atau mati sebelum berbuah. Tanaman rambutan dalam pot sebetulnya bisa menghasilkan buah, asal kita tahu teknik penanaman serta perawatannya. Berikut adalah tahapan melakukan penanaman tanaman rambutan dalam pot.<strong> </strong><br />
<strong>Menyiapkan pot</strong><br />
Pot yang digunakan sebaiknya berupa drum berukuran agak besar, sebab ukuran bibitnya juga agak besar. Misalnya, bibit rambutan Binjai setinggi 60-75 cm, sebaiknya menggunakan drum dengan diameter sekitar 50-60 cm. Bagian dasar drum harus diberi lubang-lubang kecil, kemudian diberi ganjalan berupa batu bata atau batako sehingga pembuangan air penyiraman lancar. Urutan isi drum sebelum media tanam ialah:<br />
<ol>
<li>Masukkan pecahan batu bata ke dasar drum hingga mencapai seperempat bagian drum.</li>
<li>Di atas lapisan batu bata, isikan selapis ijuk atau humus atau daun-daun kering.</li>
<li>Masukkan pupuk kandang hingga mencapai 2 cm di bawah bibir drum. Siram hingga cukup basah.</li>
</ol>
<strong>Menyiapkan media tanam</strong><br />
Media tanam untuk penanaman dalam pot memiliki banyak variasi. Misalnya campuran tanah gembur, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 5 : 1 : 2. Ada juga campuran pupuk kandang, pasir, dan sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Campuran media tanam lainnya bisa berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 2, atau campuran sekam dan pasir dengan perbandingan 1 : 1. Sebaiknya, media tanam ditambahkan dengan insektisida Furadan 3 G sebanyak 100 g/drum untuk mencegah serangan hama.<br />
<strong>Penanaman bibit dalam pot</strong><br />
<ol>
<li>Siram media tanam dalam polibag, lalu sobek, dan keluarkan bibit bersama tanahnya.</li>
<li>Pangkas akar, daun, dan cabang bila tampak panjang.</li>
<li>Gali media dalam drum membentuk lubang yang sesuai ukuran perakaran bibit.</li>
<li>Tambahkan pupuk NPK, dengan perbandingan 15 : 15 : 15, sebanyak 100 gram, lalu aduk-aduk hingga merata.</li>
<li>Masukkan bibit ke lubang dalam drum. Tekan tanah pelan-pelan pada bagian pangkal bibit.</li>
<li>Siram sampai cukup basah.</li>
<li>Untuk sementara waktu, beri tutup kantung plastik transparan dan letakkan di tempat yang teduh. Jika sudah tumbuh tunas-tunas baru, singkirkan tutup</li>
</ol>
<strong>Rawat agar berbuah</strong><br />
Perawatan penting pada tabulampot rambutan adalah penyiraman, penggemburan, pemupukan, dan pemangkasan.<br />
Di musim kemarau, penyiraman sangat perlu. Jika memakai air PAM, yang biasanya mengandung kaporit, sebaiknya endapkan dulu semalam, dan baru esoknya disiramkan. Namun, usahakan benar-benar jangan sampai air siraman menggenang lebih dari 12 jam. Genangan air bisa merangsang timbulnya penyakit busuk akar. Pemadatan media biasanya terjadi karena penyiraman yang berlebihan. Setelah itu, lakukan penggemburan dengan menggunakan sekop kecil. Hati-hati, jangan sampai merusak akarnya.<br />
Meski media tanam menggunakan pupuk kandang, pupuk organik masih diperlukan. Sampai umur 2 tahun, setiap 4 bulan, tambahkan NPK (15:15:15) sebanyak 25 gram per drum. Sejak umur 3 tahun dan seterusnya, setiap drum diberi 100 gram NPK (15:15:15). Caranya, benamkan pupuk NPK sedalam 10 cm, lalu siram hingga cukup basah.<br />
Selain untuk membentuk tajuk tanaman, pemangkasan juga bertujuan agar tanaman tampak pendek serta cabang dan pertumbuhannya seimbang. Pemangkasan pertama kali dilakukan saat tanaman berumur kurang dari setahun, atau tinggi batang sekitar 75-100 cm dari permukaan drum. Cara pemangkasan, untuk pemangkasan pertama ialah :<br />
<ol>
<li>Pilih 3 cabang primer. Bila panjang cabang primer mencapai 50 cm, pangkas ujungnya hingga tumbuh cabang-cabang sekunder.</li>
<li>Pilih hanya tiga cabang sekunder per cabang primer. Selanjutnya, pangkas ujung cabang sekunder sampai tumbuh cabang tersier,</li>
<li>Pilih hanya tiga cabang tersier. Ketiga cabang tersier ini akan mengalami pembungaan dan pembuahan.</li>
<li>Pemangkasan juga dilakukan sesudah pemanenan buah.</li>
</ol>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13184047254668893682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-70822434963748399242012-09-26T00:22:00.000-07:002012-09-26T00:22:15.031-07:00Tips Cara Mengatasi Hama Putih Serangga Tepung Pada Tanaman/TumbuhanBila pohon atau tanaman kesayangan anda terkena serangan hama putih atau hama serangga tepung anda dapat menghilangkannya dengan cara yang cukup mudah. Serangan hama putih bisa menghambat pertumbuhan tumbuh-tumbuhan sehingga buahnya jadi jarang atau lama tingginya.<br />
Gunakan air larutan kapur sirih yang dimasukkan ke dalam botol semprotan. Semprotkan ke daun atau daerah yang terserang hama putih tersebut setiap pagi hari. Larutan air dan kapur sirih tersebut mudah-mudahan dapat mengusir hama pengganggu tanaman tersebut secara tuntas. Semoga berhasil.<br />
<br />
http://organisasi.orgUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-5653102393580495782012-09-18T01:54:00.000-07:002012-10-21T09:21:56.308-07:00Apel India<br />
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrA1ISZJ0-pKUt62run-KaWXm30j7LXH3LYjJ1BNGhmC-r3kV9dp8Bmf2j5Xwn45x-tWK61-05Q89KU4rbg1GqgkqzIHNJv0vZc2GxHfr4xx0c_gXsvS1Ko3WRa-MGoryNWcNMnpBB_WRD/s1600/putsa.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrA1ISZJ0-pKUt62run-KaWXm30j7LXH3LYjJ1BNGhmC-r3kV9dp8Bmf2j5Xwn45x-tWK61-05Q89KU4rbg1GqgkqzIHNJv0vZc2GxHfr4xx0c_gXsvS1Ko3WRa-MGoryNWcNMnpBB_WRD/s320/putsa.JPG" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: 'Times New Roman';"><span lang="FI">Tanaman ini senang hidup dilingkungan kering, oleh karenanya siapkan media yang porous saat menanamnya. <span style="color: black;">Pakai campuran sekam bakar, sekam mentah, tanah merah, dan pupuk kandang sapi. Komposisinya 1:1:1:1. Supaya putsa tumbuh baik, ganti media setahun sekali. Jangan lupa saat memindahkan putsa ke pot lebih besar taruh sekam bakar atau sekam mentah di permukaan bawah media. Itu untuk menjaga agar air mengalir lancar, tapi tanah dan pupuk tidak terbawa. Meski suka lingkungan kering untuk pembuahan dibutuhkan cukup air. Lakukan penyiraman 2 kali sehari, pagi dan sore. Memasuki masa generatif lakukan stresing air bila ingin mendapatkan bunga serempak. Caranya, hentikan sementara penyiraman. Pada hari ke-5 perlakuan, putsa disiram kembali. Saat itu kondisi daun menguning, tapi beberapa hari kemudian kembali hijau diiringi munculnya calon buah</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: 'Times New Roman';"><strong><em>Pemangkasan</em></strong><span lang="FI" style="color: #414141;"></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span lang="FI"><span style="font-family: 'Times New Roman';">Menurutnya putsa adalah tanaman yang mudah tumbuh, berbunga, dan berbuah, tidak tergantung musim. ‘Bahkan kita </span></span></div>
<a name='more'></a>bisa mengatur kapan putsa ingin kita buahkan,’ tambah pria asal Jepara itu. Untuk membungakan, lakukan pemangkasan terlebih dahulu. Seminggu sebelum pemangkasan, tanaman diberi pupuk NPK seimbang, 16:16:16. Atau, dapat juga menggunakan pupuk Urea, TSP, dan KCl untuk mengganti pupuk NPK yang harganya lebih mahal.<br />
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: 'Times New Roman';">Satu bulan kemudian tanaman mulai berbunga dan berbuah seukuran bola bekel setelah 3 bulan sejak pemangkasan. Untuk mendapatkan buah yang lebih besar, sebaiknya sisakan 2 buah saja di setiap ranting dan dibungkus plastik atau jaring halus supaya tidak diserang lalat buah, selain itu jangan lupa untuk memetik 2-3 helai daun disekitar buah sehingga nutrisi yang terdistribusi dapat terkonsentrasi untuk pembesaran buah. ‘Kualitas buah pasti lebih baik: ukuran besar, kulit mulus, dan manis saat dicicipi,’ tutur Eddy.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: 'Times New Roman';">Dari kasus-kasus putsa yang tidak berbuah, Eddy menyimpulkan biasanya karena tanaman sudah dewasa atau tua, dan jarang dipangkas. Pemangkasan ini penting, karena merangsang tunas dan bunga baru, serta menjaga pertumbuhan agar tidak ngelancir terus ke atas.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span lang="FI"><span style="font-family: 'Times New Roman';">Pemangkasan dapat dilakukan untuk dua tujuan. Yang pertama untuk kepentingan artistik dengan tujuan mengisi cabang yang kosong serta menyeimbangkan bentuk tanaman, dan kedua untuk menumbuhkan bunga serta membuahkan. Untuk tujuan yang kedua ini, pemangkasan dapat dilakukan menyeluruh pada semua cabang tanaman.</span></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-74339016174318488262012-09-18T01:36:00.000-07:002012-10-09T21:35:31.531-07:00RESEP BIO PESTISIDA NABATI<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br /></span>
<div style="background-color: white; font-family: 'Segoe UI', Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; text-align: center;">
<b><br /><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span></b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Segoe UI', Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px;">
<ol style="margin: 10px 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Tanaman Aromatik/atraktan disebabkan mengandung methyl euganol untuk penjebak Lalat buah/serangga : Selasih (Ocimum.sp) dan Melaleuca Bracteata</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Pestisida dari ikan mujair dapat mengatasi hama tanaman terong dan pare. Cara membuat pestisida organik dari ikan mujair : 1 kg ikan mujair dari empang, dimasukkan ke plastik, dibiarkan selama 3 hari. Kemudian direbus dengan dua liter air selama dua jam dan disaring. Dapat digunakan secara langsung atau ditambahkan tembakau dahulu.</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Pestisida organik lainnya dapat diperoleh dari biji mahoni, kunyit, jahe, serai dan cabe. Pembuatannya dengan dihaluskan, diberi air, diperas dan disaring. Untuk cabe saat penyemprotan harus hati-hati jangan sampai berbalik arah mengenai manusia.</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Pestisida dari mahoni untuk mengatasi hama tanaman terong dan pare. Kunyit, jahe, serai untuk mengatasi jamur tanaman dan buah. Cabe untuk mengatasi semua jenis hama kecuali hama di dalam tanah</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Menanggulangi penyakit keriting pada cabai, Bahan: brotowali satu kilogram (atau daun-daunan yang pahit), kapur 10 sendok makan, kunyit satu kilogram.Cara membuat: Ketiga bahan ditumbuk dan diambil airnya lalu dicampur dengan air 30-50 liter. Bahan ini siap digunakan untuk mengendalikan penyakit keriting pada cabai.</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Mencegah semut pada persemaian, Bahan: kunir satu ons, laos satu onsCara pembuatan: kunir dan laos dihaluskan kemudian ditambah air secukupnya lalu disaring.Cara pemakaian: larutan hasil saringan dimasukkan dalam penyemprot yang sudah berisi air (10 liter), semprotkan di lahan sehari sebelum digunakan untuk menyemai tanaman dan diulang tiga hari sesudah tanaman disemai</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Mengendalikan ulat pada tanaman tomat, cabai, melon dan semangka, Bahan:
<a name='more'></a>
puntung rokok satu ons dan air tujuh liter.Cara pembuatan: masukkan puntung rokok dalam air. Biarkan selama 4–7 hari. Saringlah agar diperoleh air larutan yang bersih. Gunakan untuk mengendalikan hama yang menyerang tanaman. Penyemprotan pada pagi dan sore hari.</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Penyakit keriting pada cabai, Bahan: abu dapur dua kilogram, tembakau ¼ kg, belerang tiga ons.Cara pembuatan: ketiga bahan direndam dalam air selama 3–5 hari. Saring air rendaman tersebut dan semprotkan pada tanaman yang terkena penyakit keriting.Cara yang lain, bisa juga dengan menaburkan secara langsung abu dapur pada tanaman yang terserang penyakit keriting.</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Mengendalikan hama wereng, Bahan: kecubung dua butir, jenu satu kilogram.Cara pembuatan: kedua bahan direbus dengan air sampai mendidih. Saringlah air tersebut. Cara penggunaan: setiap satu liter air rebusan dicampur dengan 16 liter air. Semprotkan pada tanaman yang terserang hama wereng.</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Hama walangsangit, Bahan: brotowali satu kilogram dan kecubung dua butir.Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan air satu liter. Air rebusan kemudian disaring. Campuran larutan tersebut dengan air 16 liter. Gunakan untuk mengendalikan hama walangsangit yang menyerang tanaman. Penyemprotan pada pagi dan sore hari.</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Untuk Mengendalikan Hama pada Bawang Merah, Bahan :Daun nimba 1 kg, umbi gadung racun 2 buah, deterjen sedikit berfungsi sebagai pelekat daun, air 20 liter.Cara Pembuatan :Daun nimba dan umbi gadung ditumbuk halus. Selanjutnya seluruh bahan diaduk merata dlam 20 liter air, dan diendapkan semalam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus dan tambahkan diterjen. Semprotkan pada tanaman bawang merah</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Ramuan untuk mengendalikan Trips pada cabe, Bahan :Daun sirsak 50-100 lembar, deterjen atau sabun colek 16 gram dan air 5 liter Cara Pembuatan Daun sirsak ditumbuk halus dicampur dengan 5 liter air dan diendapkan semalam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus. Setiap 1 liter hasil saringan diencerkan dengan 10-15 liter air. Larutan siap disemprotkan ke seluruh tanaman cabe.</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Ramuan untuk mengendalikan Trips, Aphid, dan kutu daun, Bahan: Daun pamor-pamor 2, 5 kg dan air 7,5 liter .Cara Pembuatan Daun pamor-pamor ditumbuk (blender) sampai halus, kemudian tambahkan air (konsentrasi 25 %) dan permentasikan selama 1 hari. Kemudian saring ekstraknya dan tambahkan diterjen sebanyak 5 gram. Semprotkan pada tanaman.</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Mengendalikan ulat grayak, ulat lain dan serangga, Bahan: segenggam daun gamal (satu kilogram), lima liter air, 250 mg tembakau rokok (sudah dirokok).Cara membuat: segenggam pucuk daun gamal ditumbuk halus. Campurlah dengan air kemudian rebuslah. Dinginkan kemudian tambahkan tembakau dan aduklah hingga air berubah menjadi agak kehitaman/kemerahan.Cara penggunaan: setiap 250 cc air larutan dicampur dengan air 10 liter. Gunakan untuk mengendalikan hama yang menyerang tanaman.</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Untuk Mengendalikan Hama Secara Umum, Bahan :Daun nimba 8 kg, lengkuas 6 kg, serai 6 kg, deterjen 20 gram, air 20 liter.Cara Pembuatan Daun nimba, lengkuas, dan serai ditumbuk. Seluruh bahan diaduk merata dalam 20 liter air, lalu direndam selama 24 jam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus. Larutan hasil penyaringan ditambah diterjen dan diencerkan dengan 60 liter air, bisa digunakan untuk luas 1 ha. Semprotkan pada tanaman.</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Ramuan untuk mengendalikan penyakit Antraknose, Bahan Rimpang lengkuas 1 kg dan air 2 liter .Cara Pembuatan Iris rimpang lengkuas, tempatkan pada niru dan jemur sampai kering. Kemudian cincang rimpang lengkuas sampai kecil-kecil. Selanjutnya masukkan 2 l air ke dalam panci suling, panaskan dengan nyala api yang kecil dengan kompor gas/kompor minyak, lalu masukkan rimpang lengkuas tadi ke dalam panci penguapan. Air hasil sulingan ditampung pada beaker glass. Semprotkan air sulingan tersebut dengan kosentrasi 15 % pada tanaman yang terserang Antraknose secara merata. Waktu aplikasi sebaiknya pada sore hari</span></li>
<li style="margin-left: 35px; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Pestisida nabati daun mimba dan umbi gadung efektif untuk mengendalikan ulat dan Hama pengisap, Bahan: Daun mimba,Umbi gadung,Detergen,Air Alat: Timbangan Alat penumbuk Tempat pencampuran Pengaduk Saringan.Cara Pembuatan: Cara pembuatan pestisida nabati daun mimba dan umbi gadung adalah sebagai berikut. 1.Tumbuk halus 1 kg daun mimba dan 2 buah umbi gadung racun, tambah dengan 20 liter air + 10 g detergen, aduk sampai rata 2.Diamkan rendaman tersebut selama semalam. 3.Saring larutan hasil rendaman dengan kain halus. 4.Semprotkan larutan hasil penyaringan ke pertanaman.</span></li>
</ol>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1580086145575472692.post-59493284152413738132012-09-11T08:27:00.003-07:002012-10-21T09:15:54.890-07:00daun lengkeng dimakan hama<span style="font-size: 19px;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3GbIZzZysO6_94i-T3HepwsrAMFlL0zDpa2lBb8GZy82NIS3-J-tdpFLL8h8iLKLx36xLqlgIbOR93ojvK4t0tDnH-uauHpVyzeI2H5wD20qAPqA9P3fiXn2Q33pAjhKyQYGVWiAJsFpb/s1600/hama+lengkeng.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3GbIZzZysO6_94i-T3HepwsrAMFlL0zDpa2lBb8GZy82NIS3-J-tdpFLL8h8iLKLx36xLqlgIbOR93ojvK4t0tDnH-uauHpVyzeI2H5wD20qAPqA9P3fiXn2Q33pAjhKyQYGVWiAJsFpb/s320/hama+lengkeng.JPG" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Serangan ulat ini tidak bisa dibasmi secara spontan. Untuk menanggulanginya, jika serangan sudah parah atau hamper 70 %, hilangkan daun yang sudah terkena serangan dan bakar agar ulat mati. Jika belum parah, semprotkan insektisida yang bersifat sistemik secara berkala. Pengalaman saya penyemprotan Insektisida Sistemik tiap minggu diselingi dengan penyemprotan insektisida kontak. Sebagai contoh minggu I disemprot insektisida sistemik, minggu II disemprot yang kontak, minggu II sistemik lagi dan seterusnya. Penyemprotan sebaiknya dilakukan dipagi atau sore hari.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Oh ya, sebaiknya untuk mencegah serangan pada daun ini lakukan tindakan preventif secara berkala dengan penyemprotan insektisida dengan dosis anjuran walaupun tidak terjadi serangan. Dijamin deh, kita tidak akan melihat lengkeng berdaun hitam kering lagi…….</span>Unknownnoreply@blogger.com0