Wortel

Wortel merupakan salah satu tanaman yang mudah tumbuh dimananpun tempatnya.

Mangga

Salah satu manfaat mangga adalah mampu membantu menurunkan kolesterol dalam darah.

Kelengkeng

Sejuta Manfaat Buah Kelengkeng Untuk Kesehatan Manusia.

Putsa

Besar maksimalnya hanya segenggam tangan anak kecil (diameter 5 cm).

Jambu Jamaika

Kulit batangnya digunakan sebagai obat sariawan. Sedangkan kayunya yang keras dan kemerahan cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak kena tanah.

Kamis, 28 Maret 2013

Rimbun Pingpong Berkat Pangkas

Rimbun Pingpong Berkat Pangkas.

 

Pemangkasan lengkeng tidak mudah. Seminggu pascapangkas, cuma 1 tunas yang muncul. Pertumbuhannya pun tetap meninggi dengan arah seperti pucuk sebelumnya. Padahal, tujuan pemangkasan  untuk memunculkan percabangan yang kompak. Menurut Eddy Soesanto, pola pemangkasan 139 seperti pada mangga sulit diterapkan pada lengkeng. Sebab, tanaman sangat “pelit” memunculkan tunas. Tunas-tunas cabang justru banyak  muncul dari ketiak-ketiak daun. Karena itu Eddy menyarankan perubahan teknik pemangkasan.

 

Tanaman lengkeng bisa mulai pangkas sejak umur 5—6 bulan, saat tanaman di pot setinggi 50—60 cm. Bila ditanam di tanah, tinggi tanaman disarankan sekitar 1 m. Itu untuk menghindari percabangan menjuntai ke tanah saat berbuah lebat. Ada 2 cara memangkas: pemangkasan pucuk dan pemangkasan pucuk plus daun sekaligus. Pucuk menghasilkan percabangan di ujung-ujung tajuk saja. Dengan pangkas pucuk dan daun, percabangan di setiap ketiak daun yang dipangkas, sehingga tanaman lebih rimbun.

Pemangkasan sebaiknya pada musim hujan, saat tanaman memasuki fase vegetatif. Seminggu sebelum pangkas dipupuk 1 sendok makan NPK atau 1 kg pupuk kandang. Tujuannya agar tanaman cepat memunculkan tunas-tunas baru. Lakukan seleksi cabang sejak dini agar tajuk terbentuk sempurna. Cabang-cabang yang tumbuh ke arah dalam lingkaran tajuk dibuang. Pangkas pula percabangan yang terlalu rapat atau saling bersinggungan. Demikian juga daun-daun yang terlalu rimbun dibuang agar sirkulasi udara dalam lingkaran dapat terjaga. Dengan cara itu, tanaman tumbuh sehat dan berproduksi maksimal.

Sumber : http://www.trubus-online.co.id

Rabu, 27 Maret 2013

HAMA TANAMAN DURIAN

HAMA PENTING TANAMAN DURIAN (King Of Fruit)

Penanaman durian skala komersial yang dikelola secara intensif pengendalian hama tanaman merupakan faktor yang sangat penting. Serangan hama terhadap tanaman durian dapat menyebabkan kerugian karena dapat menurunkan produksi dan kualitas buah serta menghancurkan tanaman sendiri. Menanggulangi hama cara yang bisa dilakukan adalah mencegah masuknya hama ke areal kebun dengan cara karantina bibit, memusnahkan tanaman inang dan melakukan sanitasi kebun. Beberapa hama penting yang menyerang tanaman durian adalah :

1. Penggerek Batang, Batocera nominator, Xyleutes leuconotus dan Zauzera coffeae dengan cara membuat lubang pada batang, dahan atau ranting tanaman durian. Serangan penggerek batang ini ditandai dengan adanya lubang yang disertai dengan kotoran dan cairan berwarna merah dari bekas kayu yang dimakan oleh penggerek tersebut. Akibat serangan ini tanaman menjadi layu, daun-daun menjdi kering dan rontok, akhirnya tanamanpun mengalami kematian. Pengemdalian terhadap penggerek batang antara lain dengan cara sebagai berikut : menjaga sanitasi kebun dengan cara menyingkirkan rumput-rumputan, gulma, tanaman inang dan daun-daun tanaman yang sudah rontok; menutup bekas lubang penggerek dengan kapas yang sudah diberi insektisida sistemik; memotong dan memusnahkan batang, dahan atau ranting yang sudah parah terkena serangan penggerek; menginjeksi tanaman menggunakan insektisida sistemik melalui akar atau dahan dengan dosis sesuai dengan yang tertera di kemasan.

2. Penggerek buah, Tirathaba ruptilinea, Hypoperigea leprosticta dan Dacus dorsalis menyebabkan buah menjadi busuk berulat dan akhirnya rontok. Buah durian yang terkena serangan umumnya tidak bisa dimakan dan kerugian disebabkan penggerek buah dapat menghilangkan hasil sampai 50%. Tirathaba ruptilinea merupakan ngengat dengan sayap bagian depan berwarna hijau dan sayap bagian belakang berwarna merah atau jingga. Larvanya yang berwarna kehitaman merusak buah dengan cara melubangi kulit durian sampai daging dan bijinya dan tinggal di dalam buah sampai menjadi kepompong. Hypoperigea leprosticta berupa ngengat berwarna coklat dengan tanda bercak putih pada sayapnya. Larvanya berwarna merah ungu dengan panjang 3,5 cm menyerang buah durian dengan melubangi buah durian mencari makan yang mengakibatkan buah busuk dan rontok. Dacus dorsalis berupa lalat berwarna coklat kekuningan dengan garis kuning membujur pada punggungnya. Hama ini menyerang buah durian dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam kulit buah. Telur berubah menjadi larva yang menggerogoti buah sehingga menyebabkan kebusukan dan kerontokan. Pengendalian penggerek-penggerek buah ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida sistemik sejak buah berumur 1 minggu dengan dosis dan interval mengikuti petunjuk di kemasan. Cara lain dengan menggunakan perangkap yang berbahan aktif methyl eugenol seperti M-Antraktan dengan dosis sesuai yang tertera di kemasan.

3. Kutu Loncat (Allocaridara malayensis), umumnya menyerang daun yang masih muda dengan cara mengisap cairannya. Gejala yang ditimbulkan secara langsung adalah daun menampakkan bintik-bintik berwarna kecoklatan, menjadi keriting, berlubang dan berukuran kerdil. Hama berukuiran kecil, berwarna coklat diselimuti benang-benang lilin berwarna putih sebagai hasil sekresinya dan merupakan serangga jenis Psyllideae. Pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang beredar di pasaran seperti Curacron, Decis, Dursban dan Matador dengan konsentrasi 0,2%.

4. Kutu Putih (Pseudococcus sp),berbentuk bulat, berwarna kehijauan dan tubuhnya diselimuti lapisan lilin agak putih. Menyerang dengan cara mengisap daun dan membawa penyakit embun jelaga. Kotorannya yang manis mengundang semut sehingga penyebarannya mengikuti penyebaran semut. Akibat serangan kutu putih daun menjadi keriting dan merana, bunga atau buah mengalami kerontokan. Pengendalian kutu putih dengan memberantasnya sekaligusbdengan memberantas embun jelaga, dilakukan dengan menggunakan insektisida dan akarisida dengan dosis sesuai dengan yang tertera di kemasan.

5. Rayap, keberadaan dapat langsung terlihat dengan adanya alur atau terowongan dari tanah yang menempel di pohon. Selain menyerang batang, rayap juga menyerang akar tanaman durian dan serangannya dapat menyebabkan kematian. Cara menanggulangi serangan rayap dapat dilakukan dengan sanitasi kebun kebun terutama terhadap kayu-kayu bekas tebangan. Selain itu insektisida berbahan aktif karbofuran ditaburkan di lubang tanam sebelum penanaman dilakukan.

6. Ulat Daun, yang sering menyerang tanaman durian adalah dari jenis Papilio angamemmon (L.) yang berwarna hijau dengan punggung depan memiliki bulatan. Selain itu ada ulat daun Setora nitens atau ulat serit dan Lymatria dispar atau ulat bulu yangbberwarna coklat kehitaman yang memiliki segmen-segmen dan ditumbuhi bulu. Ketiga ulat tersebut menyerang daun tanaman dengan cara memakan daun sehingga berlubang atau rusak yang dapat mengganggu fotosintesis yang berlangsung di daun. Cara penanggulangannya dengan cara menyemprotkan insektisida kontak atau perut seperti Curacron, Matador dan Decis sesuai dengan dosis yang tertera dikemasan. (siti hafsah husas, PP Madya, sumber : Sukses Bertanam Durian, Bernard T. Wahyu Wiryanta, agromedia pustaka, 2008)

 

Jumat, 22 Maret 2013

Lengkeng Unggulan

1. Lengkeng Aroma DurianDaun : Lurus, kaku, dan hijau tua
Tajuk : Percabangan kokoh dan tidak menjuntai
Buah : Daging buah tebal, biji kecil, kering, kulit putih, berpelat
Masa berbuah : 1,5 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 2,5 kg/pohon dari pohon berumur 1,5 tahun
2. Lengkeng Diamond River
Daun : Lanset, hijau cerah, panjang 10 cm dan lebar 3-4 cm
Tajuk : Kompak, cabang mudah terbelah
Buah : Daging buah tebal, biji kecil, berair, dan beraroma
Masa berbuah : 1,5 - 2 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 10-20 kg/pohon dari pohon berumur 2 tahun
3. Lengkeng Itoh
Daun : Lurus, agak tebal, panjang 18-22 cm, lebar 5-6 cm
Tajuk : Rimbun, cabang menjuntai seperti terkulai lemas
Buah : Beraroma sepertiBuah seukuran uang logam Rp.500, daging kering, tebal, biji kecil
Masa berbuah : 3,5 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 12 kg/pohon dari pohon berumur 3,5 tahun
4. Lengkeng Jenderal
Daun : Lebar, agak panjang dan tanpa lengkungan
Tajuk : Lebar
Buah : Daging buah putih, kering, beraroma seperti diamond river, biji kecil
Masa berbuah : 3,5 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 12 kg/pohon dari pohon berumur 3,5 tahun
5. Lengkeng Kristal
Daun : Kurus, panjang 19-23 cm, lebar 5-6 cm, hijau muda, mirip dan itoh
Tajuk : Menjuntai kebawah seperti terkulai lemas
Buah : Daging buah tebal 4-5 mm, kering, kenyal, kadar gula 23 briks
Masa berbuah : 3 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 35-48 kg/pohon dari pohon berumur 3 tahun
6. Lengkeng Pingpong
Daun : Oval, panjang 11 cm, lebar 4 cm, tepi daun melengkung,
Tajuk : Cenderung ngelancir
Buah : Seukuran bola pingpong, daging tipis, biji besar, kering, beraroma
Masa berbuah : 1 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 1 kg/pohon dari pohon berumur 7-8 bulan
7. Lengkeng Puang rai
Daun : Daun muda lurus dan datar,daun tua bagian tepi melengkung
Tajuk : Pertumbuhan cenderung keatas, cabang lebih liat, cocok untuk tabulapot
Buah : Daging tebal 5 mm, dibeberapa tempat berair
Masa berbuah : 1 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 20 kg/pohon dari pohon berumur 5 tahun(pot)
8. Lengkeng Satu jari
Daun : Agak pendek, panjang 16 cm, lebar 45 cm, hijau tua, ruas batang sangat pendek, letak tepat berhadapan, dan rapat
Tajuk : Tajuk pertumbuhan cenderung keatas, dan lebih kokoh, cocok untuk tabulapot
Buah : Kulit buah muda hijau muda, kulit buah matang gading, daging buah tebal, kering
Masa berbuah : 2 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 4 kg/pohon dari pohon berumur 3 tahun (pot)
9. Lengkeng Si chompu
Daun : Mirip daun rambutan, panjang 19 cm, lebar 6.2 cm
Tajuk : Kompak, cabang mudah terbelah
Buah : Daging buah tebal, biji kecil, berair, dan beraroma
Masa berbuah : 3 tahun (dengan perlakuan khusus)
Produktivitas : 50 kg/pohon dari pohon berumur 3 tahun
10. Lengkeng Tanpa nama
Daun : Lebih panjang 2-2,5 cm dari daun itoh dan lebih lebar
Tajuk : Lebar
Buah : Lebih kecil dari itoh, agak berair, tetapi lebih manis daripada itoh
Masa berbuah : 4 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 4 kg/pohon dari pohon berumur 4 tahun
11. Lengkeng Verny
Daun : Mirip rambutan, panjang 24 cm, lebar 6 cm
Tajuk : Rimbun
Buah : Kulit tebal, besar seperti pingpong, daging kering dan tebal
Masa berbuah : 5 tahun dari bibit hasil sambungan yang diberi perangsang buah
Produktivitas : 7,8 kg/pohon dari pohon berumur 5 tahun (Trubus)